Rabu 12 Jul 2023 15:00 WIB

Tidak Ada yang Daftar, Siswa PPDB di SDN 23 Lolong Kota Padang Hanya Dua Orang

SDN 23 Lolong Kota Padang terus kekurangan murid sejak 2010.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nora Azizah
Orang tua wali murid mencari informasi terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Orang tua wali murid mencari informasi terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di SDN 23 Lolong, Kota Padang, Sumatra Barat, hanya berjumlah dua orang. Kepala SDN 23 Lolong, Padang, Riri Okdayani, mengatakan, pengurangan peserta didik baru tersebut terjadi sejak 2010 lalu. 

“Semakin tahun semangkin berkurang,” kata Riri, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga

Riri menyebut walau saat ini proses pembelajaran pada tahun ajaran 2023/2024 telah dimulai. Namun, masih ada sekolah yang pada saat ini masih kekurangan peserta didik. 

"Jumlah siswa kelas 1 kita berjumlah tiga orang. Satu orang merupakan siswa yang tidak naik kelas dan dua orang merupakan siswa yang mendaftar melalui jalur PPDB 2023," ujar Riri.

Riri Okdayani menjelaskan, faktor penyebab kurangnya peserta didik yang mendaftar di sekolahnya dikarenakan di lingkungan sekitar sekolah, ada dua SDN yang berjarak tidak jauh dari SDN 23 Lolong, yakni SDN 15 dan SDN 11. 

Selain itu, dengan pembangunan jalan lingkar barat di sepanjang Pantai Padang menyebabkan warga yang bermukim di dekat pantai di belakang Makam Pahlawan Lolong, pindah ke daerah lain.

Riri menjelaskan jumlah siswa yang bersekolah di SDN 23 Lolong berjumlah 51 orang. Terdiri atas kelas 1 berjumlah 3 orang, kelas 2 berjumlah 12 orang, kelas tiga berjumlah 7 orang, kelas 4 berjumlah 12 orang, kelas 5 berjumlah 10 orang, dan kelas 6 berjumlah 7 orang. Sementara jumlah guru yang mengajar sebanyak 11 orang. 

Riri meminta Pemerintah Kota Padang memberikan solusi supaya penambahan siswa di sekolah tersebut lebih banyak. "Kami meminta kepada perhatian kepada Pemerintah Kota Padang, dengan kondisi didik baru setiap tahunnya selalu berkurang," kata Riri menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement