Sudah diduga semenjak awal penyelenggaraan haji 2023, jamaah haji yang wafat di tanah suci pada tahun ini akan meningkat. Jumlah ini memang benar-benar terjadi dengan melihat kenyataan sebagian besar jamaah haji tahun ini terdiri dari lansia. Bayangkan, masih banyak yang berusia lebih dari 90 tahun bahkan lebih dari 100 tahun.
''Saya sudah perkirakan. Tahun ini memang sebagain lansia. Tapi ya memang itu adanya,'' kata mantan Dirjen Haji Umrah Khoirizi Dasir, pada sebuah percakapan di rumahnya beberapa waktu lalu.
Pada lazimnya kalau melihat penggalan haji wafat itu mulai terjadi ketika memasuki massa puncak haji, yakni melakukan prosesi haji di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Tabel jumlah jamaah haji yang wafat saat itu langsung menanjak dratis, bila dibandingkan dengan periode awal kedatangan jamaah. Kalau dilihat dari grafik tabel, mulai puncak haji bagannya langsung naik semakin mendekati 90 derajat.
''Memang ketika mulai puncak haji setiap tahun jumlah jamaah haji langsung naik drastis. Ini penyebabnya karena mereka kelelahan sewaktu berada di Arafah untuk wukuf, mabit di Muzdalifah, dan melempar jumarah di Mina. Ini ini memang lajim,'' kata seorang petugas kesehatan haji, Hafidz.
Banyaknya jamaah haji yang wafat diakui Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram mengungkapkan, jumlah jamaah haji Embarkasi Surabaya yang wafat mencapai 114 orang. Dari jumlah keseluruhan, jamaah haji Embarkasi Surabaya yang wafat di Arab Saudi sebanyak 112 orang. Kemudian ada satu orang yang wafat di tanah air, dan satu orang sisanya wafat di pesawat terbang.
"Untuk yang wafat seluruh Embarkasi Surabaya itu ada 114 orang. Ini jumlah terbesar di Indonesia mencakup 22 persen. Kalau se-Indonesia 530 orang, se-Embarkasi Surabaya 114 orang," kata Maram, Selasa (11/7/2023).
Maram melanjutkan, jika dirinci lagi, 111 orang jamaah haji Embarkasi Surabaya yang wafat berasal dari Jawa Timur. Kemudian ada tiga jamaah haji yang wafat berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dari keseluruhan jamaah haji yang wafat, 68 di antaranya berjenis kelamin laki-laki 46 perempuan.
Maram melanjutkan, untuk rata-rata usia jamaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal, paling banyak berusia 61-75 tahun yang mencapai 54 orang. Kemudian untuk yang masuk kategori usia 75 tahun ke atas atau Lansia sebanyak 39 orang.
"Selanjutnya untuk rata-rata usia 41-50 tahun ada empat orang, dan usia 51-60 tahun ada 17 orang. Jadi bukan jamaah Lansia juga banyak meninggal," ujar Maram.
Selain jamaah meninggal, ada juga jamaah haji Embarkasi Surabaya yang hilang di Arab Saudi. Jamaah haji yang hilang tersebut bernama Niron Sunar Sunnah yang tergabung dalam Kloter 65 asal Kabupaten Probolinggo. Maram mengungkapkan, yang bersangkutan hilang setelah melaksanakan ibadah lempar Jumrah di Mina.
Lanjut pada tulisan berikutnya: