REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Seorang Muslim dianjurkan untuk sering bermuhasabah atas setiap perbuatan yang telah dilakukan. Sebab manusia tidak luput dari melakukan kesalahan dan dosa. Bila terdapat kesalahan kepada sesama makhluk hendaknya untuk segera meminta maaf dan keridhannya. Dan teruslah memohon ampun kepada Allah dari setiap kesalahan yang telah diperbuat.
Terkadang seseorang tak sadar telah melanggar syariat agama. Itu terjadi karena kurangnya ilmu yang dilatarbelakangi kemalasan untuk menuntut ilmu sehingga diri diliputi dengan kebodohan.
Terkadang seseorang juga terlalu berlebih-lebihan dalam suatu perkara sehingga mengabaikan amal lainnya. Misalnya seseorang berlebih-lebihan dalam menggunakan waktunya sehari-hari untuk beribadah dan iktikaf di Masjid, sementara anak dan istinya ditelantarkan. Atau seseorang yang berlebih-lebihan menggunakan waktunya seharian penuh untuk bekerja namun mengabaikan shalat yang menjadi kewajibannya sebagai hamba. Bahkan kadang seseorang terlalu berlebihan bercanda dengan saudaranya, hingga tak sadar telah menyinggung atau menyakiti saudaranya dengan candanya itu.
Untuk itu seorang Muslim hendaknya memperbanyak memohon ampun kepada Allah dari setiap dosa yang dilakukan dan meminta maaf kepada orang-orang yang pernah dizalimi.
Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa pada umatnya agar Allah mengampuni setiap kesalahan. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي هَزْلِي وَجِدِّي وَخَطَايَايَ وَعَمْدِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي
Allahummagfirli khothiatiy wa jahliy wa isrofiy amriy wa maa anta a'lamu bihi minniy. Allahummaghfirliy hazliy wajidiy wa khothooyaaya wa 'amdiy wa kulli dzalika 'indiy
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan-kesalahanku, kebodohanku, perbuatanku yang melampaui batas di setiap urusanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah aku, canda tawaku, kesungguhanku, kesalahanku, kesengajaanku dan setiap perkara yang ada padaku
Doa ini terdapat pada hadis nabi Muhammad SAW yang dapat ditemukan pada kitab Sahih Bukhari nomor hadits 5920 versi Al alamiyah atau nomor 6399 versi fathul bari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika