Rabu 12 Jul 2023 16:50 WIB

Pedagang Mengeluh, Banjir Rob Berulang Terjang Wisata Pantai Karangsong

Pedagang mengeluhkan penurunan pengunjung dan sampah.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Jalan masuk menuju Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang kondisinya becek setelah diterjang banjir rob selama tiga hari terakhir, Rabu (12/7/2023).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Jalan masuk menuju Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang kondisinya becek setelah diterjang banjir rob selama tiga hari terakhir, Rabu (12/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Banjir akibat gelombang pasang air laut atau banjir rob kembali menerjang kawasan wisata Pantai Karangsong di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kejadian banjir rob yang terus berulang ini dikeluhkan para pedagang di kawasan wisata tersebut.

Selama tiga hari, sejak Ahad (9/7/2023), banjir rob melanda kawasan wisata Pantai Karangsong. Banjir rob biasanya terjadi pada sekitar pukul 14.30 WIB dan baru surut pada malam hari, sekitar pukul 20.00-22.00 WIB.

“Kalau pagi sampai siang memang surut. Rob datang kembali pada sore sampai malam hari. Begitu terus selama tiga hari terakhir ini,” ujar salah seorang pemilik warung di kawasan Pantai Karangsong, Yanto, Rabu (12/7/2023).

Yanto mengatakan, banjir rob selama tiga hari ini terbilang parah. Menurut dia, genangan banjir rob sampai ke belakang warung miliknya atau sekitar 20 meter dari bibir pantai.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Selasa, sekitar pukul 10.00 WIB, genangan banjir rob sudah surut. Namun, sisa banjir rob masih terlihat di jalanan masuk menuju pantai yang kondisinya terlihat becek.

Sampah yang terbawa banjir pun terlihat mengotori pesisir. Petugas kebersihan maupun pemilik warung membersihkan sampah-sampah itu.

Capek sekali. Saat banjir rob surut, harus bersih-bersih. Tapi, sore hari rob datang lagi, jadi kotor lagi,” kata Yanto.

 

photo
Pemilik warung membersihkan sampah yang terbawa banjir rob ke pesisir Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Rabu (12/7/2023). - (Republika/Lilis Sri Handayani)

 

Tak hanya kotor, Yanto mengatakan, banjir rob juga membuat warungnya mengalami kerusakan. Ia mengaku harus memperbaiki ulang kondisi warungnya setiap hari.

Yanto pun mengeluhkan jumlah pengunjung yang berkurang. Ia mengakui memang masih ada pengunjung yang datang, tapi tak sebanyak biasanya. “Ada juga pengunjung yang sudah datang, tapi balik lagi,” kata dia.

Menurut Yanto, sejak banjir rob terjadi selama tiga hari terakhir, jumlah pengunjung yang datang ke warungnya hanya sekitar dua sampai tiga orang per hari. Adapun omzetnya sekitar Rp 100 ribu.

Padahal, dalam kondisi musim liburan seperti sekarang, Yanto menyebut biasanya omzet bisa mencapai Rp 500 ribu per hari. “Hari ini belum ada yang jajan sama sekali,” ujar dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement