REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan trilateral dengan Menlu Australia Penny Wong dan Menlu India S Jaishankar di sela-sela perhelatan ASEAN Foreign Minister Meeting yang digelar di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (12/7/2023). Pada kesempatan itu, Retno menyampaikan apresiasi atas dukungan kedua negara terhadap sentralitas ASEAN dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
“Senang bertemu Anda lagi dalam format trilateral kita sejak pertemuan trilateral pertama kita di New York, September tahun lalu,” ujar Retno dalam pidato pembukaannya.
Dia mengatakan, Indonesia, Australia, dan India memiliki banyak kesamaan. Selain sama-sama negara demokrasi, Retno menilai ketiga negara turut menjadi kekuatan positif dalam menghormati hukum internasional serta menjaga perdamaian dan stabilitas. “Saya sangat menghargai dukungan Anda terhadap sentralitas ASEAN dan implementasi AOIP,” ucap Menlu.
Retno mengungkapkan, Australia merupakan anggota Pacific Islands Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA). Indonesia dan India pun tergabung dalam IORA. “Saya sudah mendapat dukungan kuat dari rekan-rekan saya, para menlu ASEAN, tentang kerja sama antar-sekretariat antara ASEAN-PIF dan ASEAN-IORA,” ujarnya.
“Ini kontribusi lain Indonesia untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera, serta melibatkan mitra secara inklusif,” tambah Retno.
Pada akhir pidatonya, Retno berharap dapat melakukan banyak pertukaran pandangan dengan Penny Wong dan S Jaishankar. Saya berharap kita dapat mengidentifikasi ide-ide konkret untuk meningkatkan kerja sama praktis kita di bidang-bidang seperti ekonomi, maritim, dan ketahanan pangan,” ucapnya.
Sebelum bertemu Penny Wong dan S Jaishankar, Retno telah terlebih dulu melakukan pertemuan trilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Cina Wang Yi.
Dalam pidatonya saat membuka pertemuan trilateral tersebut, Retno mengungkapkan, dia menantikan untuk dapat berdiskusi dengan Wang dan Lavrov. “Tentu saja, saya akan memanfaatkan kesempatan pertemuan kita hari ini untuk membahas terutama apa yang bisa kita lakukan bersama untuk perdamaian, kemakmuran, stabilitas dunia. Dan tentu saja saya juga bersedia mendiskusikan beberapa masalah ASEAN dengan Anda,” ucapnya.
Retno mengatakan, dalam semua dialog, Indonesia selalu tegas dan konsisten dalam menegakkan hukum internasional, serta semua nilai dan prinsip Piagam PBB. “Di dunia saat ini yang penuh tantangan, kita benar-benar perlu lebih banyak berdialog dan lebih banyak berkolaborasi,” ujar Menlu.
Terkait hal itu, Retno menyebut, Indonesia selalu terbuka untuk bisa berdiskusi dengan para mitranya. “Dengan harapan kami dapat berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di seluruh dunia,” ucapnya.