REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Ribuan sanak saudara menyambut kedatangan jamaah haji di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023). Hari ini sebanyak 392 jamaah haji, ditambah delapan petugas yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 JKS tiba di Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan pantauan Republika, para jamaah haji sampai di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya pada sekitar pukul 18.00 WIB. Kedatangan rombongan jamaah haji itu agak telat dari jadwal yang direncanakan.
Sesampainya di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, para jamaah haji terlebih dahulu mengikuti kegiatan pelepasan secara resmi, sebelum kembali ke rumahnya masing-masing.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya, Supriana, mengatakan, rombongan jamaah haji kali ini tiba dengan selamat dari Arab Saudi. Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada satu jamaah dari rombongan tersebut yang sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit.
“Memang ada jamaah dari Kota Tasikmalaya sakit, sekarang masih dirawat di rumah sakit di Tangerang. Mudah-mudahan besok pulang,” ujar Supriana di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya.
Supriana menjelaskan, para jamaah haji yang tiba Rabu ini merupakan rombongan pertama dari Kota Tasikmalaya pada musim haji kali ini. Masih ada ratusan jamaah haji asal Kota Tasikmalaya lainnya yang berada di Arab Saudi.
Menurut Supriana, jamaah haji asal Kota Tasikmalaya yang masih di Arab Saudi tergabung dalam kloter 24 sebanyak 40 orang, kloter 67 sebanyak 208 orang, kloter 68 sebanyak 48 orang, dan kloter 72 sebanyak 39 orang. “Informasi yang kami terima, mereka masih sehat,” ujarnya.
Supriana mengatakan, hingga saat ini tidak ada laporan jamaah haji asal Kota Tasikmalaya yang meninggal dunia di Arab Saudi. Ia mengakui sempat ada beberapa jamaah asal Kota Tasikmalaya yang sakit dan harus dirawat, tapi sudah sehat.
Saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, menurut Supriana, ada kendala bagi para jamaah haji, yaitu lokasi hotel yang terbilang jauh dari Masjidil Haram.
“Kalau niat ibadah, makin banyak tantangan akan makin besar pahalanya. Namun, sangat manusiawi ketika itu jauh menjadi kendala,” kata Supriana.