Rabu 12 Jul 2023 22:15 WIB

Penyebab Hajar Aswad Menghitam

Mencium hajar aswad juga memberikan pelajaran tentang sikap tawadhu.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Umat Islam berebut menyentuh Hajar aswad di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Kabah menjadi idaman umat islam, namun diperlukan usaha yag cukup keras untuk dapat menyentuhnya karena hampir setiap harinya pusat kiblat umat Islam itu dipenuhi jemaah dari penjuru dunia. Jemaah pun harus rela berdesak-desakan untuk dapat menggapainya. Selain memegang ka
Foto: REPUBLIKA
Umat Islam berebut menyentuh Hajar aswad di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Kabah menjadi idaman umat islam, namun diperlukan usaha yag cukup keras untuk dapat menyentuhnya karena hampir setiap harinya pusat kiblat umat Islam itu dipenuhi jemaah dari penjuru dunia. Jemaah pun harus rela berdesak-desakan untuk dapat menggapainya. Selain memegang ka

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Mencium hajar aswad juga memberikan pelajaran tentang sikap tawadhu atau ketundukan menjalankan perintah Allah. Namun yang menarik, Hajar Aswad yang semula berwarna putih ketika pertana kali diturunkan ke muka bumi kini berwarna hitam. Mengapa demikian?

Dalam buku Tuntunan Manasik Haji terbitan Kementerian Agama dijelaskan, manusia adalah makhluk mulia dan dimuliakan oleh Allah, sementara batu adalah makhluk mati yang tak berakal. Kemuliaan yang diberikan kepada manusia kerap membuatnya lalai dan lupa akan hakikat statusnya sebagai hamba.

Baca Juga

Maka untuk mengingatkannya, manusia diperintahkan mencium makhluk dengan derajat yang lebih rendah dibanding dirinya, agar ia tak sombong dan jumawa di depan makhluk-makhluk Allah yang lain. Apalagi di hadapan Sang Pencipta.

Abdullah bin Abbas pernah berkata bahwa Hajar Aswad adalah yaminullah fil-ardh (tangan kanan Allah di muka bumi). Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, “Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah di muka bumi, barang siapa menyalami dan menciumnya, seakan-akan ia menyalami dan mencium ‘tangan kanan’ Allah” (HR Al-Azraqi, Abdurrazzaq, dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas RA).

Karena itu, saat mencium Hajar Aswad, manusia diminta untuk betul-betul berserah diri dan tunduk kepada Allah SWT karena hakikatnya ia sedang berhadapan dengan Tuhan penguasa semesta alam. Tunduknya hati dan pikiran akan mengantarkan seseorang mendapatkan siraman rahmat dan pencerahan dari-Nya.

Dalam riwayat lain, dari Ibnu Abbas, diceritakan bahwa Hajar Aswad dulu berwarna putih, tapi karena sering dijamah tangan manusia yang penuh dosa, ia berubah menjadi hitam. Karena berubah menjadi hitam, disebutlah makhluk itu sebagai Hajar Aswad yang dalam bahasa Arab bermakna Batu yang Hitam.

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad adalah batu dari surga dan awalnya lebih putih dari salju. Dosa manusialah yang membuatnya menjadi hitam” (HR At Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA). Ibnu Hajar al-Asqallani menjelaskan, warna hitam Hajar Aswad memberikan petunjuk bahwa jika warna batu saja dapat berubah menjadi hitam legam karena disentuh manusia yang kerap berbuat salah dan dosa,

Bagaimana dengan hati manusia?

Tentu hati akan lebih mudah berubah menjadi hitam jika pemiliknya sering berbuat dosa dan kesalahan. Mencium Hajar Aswad mengajarkan manusia agar senantiasa mengingat bahwa daya rusak dosa dan maksiat sangatlah besar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement