REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Bank sentral Korea Selatan pada Kamis (13/7/2023) mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan keempat berturut-turut, seperti yang diharapkan. Bank of Korea (BOK) mengatakan dewan kebijakan moneter beranggotakan tujuh orang memilih untuk mempertahankan suku bunga dasar tidak berubah pada 3,5 persen, seperti yang terjadi pada pertemuan di bulan Februari, April dan Mei.
Pasar domestik menunjukkan reaksi yang tidak terdengar karena keputusan tersebut sejalan dengan perkiraan bulat dari 46 ekonom yang disurvei oleh Reuters.
BOK mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah sejak kenaikan suku bunga terakhirnya pada Januari dan kampanye pengetatannya, yang dimulai pada Agustus 2021, secara luas diperkirakan akan berakhir.
Inflasi konsumen tahunan Korea Selatan telah mereda sejak memuncak pada level tertinggi 24 tahun sebesar 6,3 persen pada Juli 2022. Angka tersebut mencapai 2,7 persen pada Juni tahun ini, meskipun masih lebih tinggi dari target jangka menengah bank sentral sebesar 2 persen.
Keputusan tersebut diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pasar properti yang lesu yang membebani kondisi likuiditas lembaga keuangan.
Ekonomi Korea Selatan yang sangat bergantung pada perdagangan telah kehilangan momentum tahun ini karena ekonomi global yang melambat, sektor chip yang lemah, dan permintaan yang masih lesu dari China. Meskipun, sentimen konsumen meningkat pada bulan Juni ke level tertinggi hanya dalam waktu satu tahun.