Kamis 13 Jul 2023 11:22 WIB

Singapura Diguncang Skandal Korupsi, Menteri Transportasi Diperiksa

Singapura memiliki pendekatan toleransi nol yang ketat terhadap korupsi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Menteri Transportasi Singapura, Iswaran dipanggil Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB)
Foto: IST
Menteri Transportasi Singapura, Iswaran dipanggil Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Transportasi Singapura, Iswaran dipanggil Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) dengan penyelidikan kasus yang telah ditemukan pada Rabu (12/7/2023). Perdana Menteri Lee Hsien Loong menginstruksikan Iswaran untuk mengambil cuti sampai penyelidikan selesai.

CPIB menyatakan, akan menyelidiki kasus secara menyeluruh dengan tekad yang kuat untuk menetapkan fakta dan kebenaran, serta menegakkan aturan hukum. "CPIB mengakui warga Singapura memperhatikan kasus ini karena seorang menteri sedang diwawancarai oleh CPIB. Karena investigasi sedang berlangsung, CPIB tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut," ujarnya.

Badan anti korupsi ini mengatakan, Singapura memiliki pendekatan toleransi nol yang ketat terhadap korupsi. "CPIB menyelidiki semua kasus tanpa rasa takut atau bantuan dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap pihak mana pun yang terlibat dalam kegiatan korupsi," kata CPIB.

Lee mengatakan, penyelidikan akan mengharuskan Iswaran serta orang lain yang terkait untuk diwawancarai oleh CPIB. Dia mengaku telah diberi pengarahan oleh direktur CPIB mengenai kasus yang telah diungkapkan oleh badan tersebut.

Direktur CPIB Denis Tang pun meminta persetujuan Lee untuk membuka penyelidikan formal. "Saya memberi Direktur CPIB persetujuan saya pada 6 Juli, setelah itu investigasi formal dimulai pada 11 Juli," kata perdana menteri itu dikutip dari channel news asia.

Atas ketidakhadiran Iswaran, Menteri Senior Negara Chee Hong Tat akan menjadi plt pejabat menteri transportasi. Iswaran juga menteri yang bertanggung jawab atas hubungan perdagangan di Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI). Juru bicara MTI mengatakan, pekerjaan Iswaran di kementerian itu akan dipegang oleh pejabat politik lainnya. "Saat investigasi sedang berlangsung, kami tidak dapat berkomentar," kata MTI.

Karier politik Iswaran mencakup lebih dari 26 tahun sejak pertama kali terpilih pada 1997 sebagai anggota Parlemen untuk Pantai Barat GRC. Sebelum diangkat ke Kabinet pada 2006, dia berada di beberapa komite parlemen pemerintah dan merupakan wakil ketua parlemen dari September 2004 hingga Juni 2006.

Iswaran menjabat sebagai menteri transportasi sejak Mei 2021 dan secara bersamaan bertanggung jawab atas hubungan perdagangan sejak Mei 2018. Dia juga memegang posisi menteri di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pendidikan. Dia juga menteri di kantor perdana menteri dari Mei 2011 hingga September 2015.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement