REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketika akan menguburkan jenazah perlakukanlah dengan sebaik-baiknya, terutama ketika memasukkannya ke liang kubur. Selain itu, tidak boleh bagi orang yang hidup mengungkit-ungkit atau membicarakan keburukan-keburukan orang yang meninggal tersebut.
Saat menguburkan jenazah dianjurkan membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ/سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ ، اللَّهُمَّ افْتَحْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ لِرُوحِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَوَسِّعْ لَهُ فِي قَبْرِهِ
Bismillāh wa ‘al millati/sunnati rasulillah. Allahummaftah abwabas sama’I li ruhihīhi wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkhalahu, wa wassi' lahu fi qabrihi.
Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah, bukalah pintu-pintu langit untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, dan lapangkanlah alam kuburnya.
Doa tersebut berdasarkan hadits nabi riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baihaqi, dan lainnya.
روينا في سنن أبي داود، والترمذي، والبيهقي، وغيرها، عن ابن عمر رضي الله عنهما، أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا وضع الميت في القبر قال بِسْمِ اللَّهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ
Artinya: Diriwayatkan kepada kami di Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baihaqi, dan selain mereka, dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW bila meletakkan jenazah di kubur berdoa, ‘Bismillah wa 'ala sunnati rasulillah
Selain itu doa tersebut berdasarkan keterangan Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Bujairimi alal Manhaj
وَيُسَنُّ أَنْ يَزِيدَ مِنْ الدُّعَاءِ مَا يَلِيقُ بِالْحَالِ كَاللَّهُمَّ افْتَحْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ لِرُوحِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَوَسِّعْ لَهُ فِي قَبْرِهِ فَقَدْ وَرَدَ أَنَّ مَنْ قِيلَ ذَلِكَ عِنْدَ دَفْنِهِ رَفَعَ اللَّهُ عَنْهُ الْعَذَابَ أَرْبَعِينَ سَنَةً
Artinya:“(Kita) dianjurkan untuk menambahkan doa yang relevan dengan kondisi tersebut seperti ‘Allahummaftah abwabas sama’I li ruhihi, wa akrim nuzulahu, wa wassi‘ madkhalahu, wa wassi‘ lahu fi qabrihi. Sungguh telah warid bahwa siapa saja yang didoakan demikian saat pemakamannya, niscaya Allah mengangkat siksa kuburnya selama 40 tahun,”