Kamis 13 Jul 2023 12:02 WIB

Tak Restui Putranya Dekati Mantan Istri Tandemnya di Bulls, Michael Jordan Dapat Dukungan

Larsa pernah menikah dengan mantan rekan setim Michael Jordan, Scottie Pippen.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Legenda bola basket, Michael Jordan.
Foto: EPA-EFE/JULIEN DE ROSA
Legenda bola basket, Michael Jordan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda bola basket NBA, Michael Jordan (MJ), tak merestui hubungannya putranya, Marcus Jordan, dengan Larsa Pippen. Sikap mantan bintang klub Chicago Bull itu tampaknya mendapat dukungan dari para penggemar.

Larsa dan Marcus membicarakan masalah ini dalam episode terbaru podcastnya, 'Separation Anxiety'. Larsa, yang pernah menikah dengan mantan rekan setim Michael Jordan, Scottie Pippen, mengakui bahwa ia merasa malu dengan apa yang terjadi.

Baca Juga

"Anda pikir itu lucu," kata Larsa dikutip dari Marca, Kamis (13/7/2023). "Saya tidak berpikir itu lucu, tidak ada yang lucu dari hal itu. Saya merasa seperti itu menyebar ke mana-mana dan saya agak malu.

Larsa merasa canggung karena ia memiliki mantan yang berteman baik dengan ayah kekasihnya. "Mereka memiliki hubungan mereka sendiri, atau apa pun itu. Saya bukan bagian dari itu dan Anda juga bukan bagian dari itu, jadi saya merasa bagi mereka itu mungkin aneh. Ya Tuhan, saya mengalami trauma."

Para penggemar mendukung Michael Jordan. Menyusul komentar Larsa, banyak penggemar di media sosial memberikan dukungan kepada MJ, dengan menyatakan bahwa Jordan hanya menjadi orang tua yang menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

"Itu tidak dimaksudkan untuk melucu. Dia tidak menginginkan hal itu untuk putranya dan sebagai seorang ayah, saya tidak menyalahkannya," tulis seorang penggemar.

Yang lain menambahkan, "Dia tidak sedang melucu, boo."

Seorang penggemar membalikkan komentar Larsa, dengan menyatakan bahwa MJ-lah yang mungkin merasa malu dan trauma dengan situasi tersebut. "Saya yakin dia malu dan trauma dengan hubungan itu."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement