REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Para pemimpin aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada pertemuan puncak pekan ini di Vilnius, Lithuania menyatakan Ukraina harus dapat bergabung dengan aliansi militer di masa depan. Meski gagal bergabung segera, Kiev mendapatkan banyak keuntungan lainnya.
Berikut ini beberapa komitmen utama yang dijanjikan kepada Ukraina sehubungan dengan KTT tersebut.
1. Rintangan Keanggotaan Dihapus
Sementara NATO tidak memberikan undangan segera, aliansi itu membatalkan persyaratan bagi Ukraina untuk memenuhi Rencana Aksi Keanggotaan (MAP). MAP merupakan daftar tujuan politik, ekonomi dan militer yang harus dipenuhi oleh negara-negara Eropa timur lainnya sebelum bergabung dengan aliansi. Dengan penghapusan itu, secara efektif menghilangkan rintangan jalan Kiev masuk ke aliansi.
Sidang pertama Dewan NATO-Ukraina yang baru juga berlangsung pada Rabu (12/7/2023). Format baru yang dirancang untuk mempererat kerja sama antara Kiev dan aliansi 31 negara tersebut. Dalam sebuah deklarasi, negara-negara NATO juga menjanjikan dukungannya untuk Ukraina selama yang diperlukan.
2. Jaminan Keamanan
Negara-negara G7 mengumumkan kerangka kerja internasional yang memberikan jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina. Keputusan ini akan meningkatkan pertahanan Ukraina terhadap Rusia dan mencegah agresi di masa depan.
3. Rudal Prancis
Prancis akan bergabung dengan Inggris dalam memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh. Senjata ini yang dapat menempuh jarak 250 km, sebuah langkah yang memungkinkan pasukan Ukraina menyerang pasukan dan pasokan Rusia jauh di belakang garis depan. Rudal-rudal itu akan berasal dari stok militer Prancis yang ada. Paris akan mengirimkan jumlah yang signifikan.
4. Kendaraan dan Amunisi Inggris
Inggris mengatakan, akan memberi Ukraina lebih dari 70 kendaraan tempur dan logistik, ribuan butir amunisi untuk tank Challenger 2, dan paket dukungan senilai 50 juta pound untuk perbaikan peralatan. Inggris juga akan meluncurkan proyek melalui NATO untuk mendirikan pusat rehabilitasi medis bagi tentara Ukraina.
5. Pelatihan F-16
Koalisi 11 negara akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 di Denmark pada Agustus. Pusat pelatihan akan didirikan di Rumania. Meskipun belum diputuskan, program pelatihan harus membuat pilot dan personel layanan Ukraina dapat menggunakan F-16 dalam pertempuran pada awal tahun depan jika pasokan jet tempur disetujui.