Kamis 13 Jul 2023 13:34 WIB

Hadiri KTT NATO, Joe Biden Janji Terus Dukung Ukraina

Setelah menghadiri kTT NATO, BIden mengunjungi FInlandia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 Presiden Joe Biden (kiri) berjalan bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Presiden Joe Biden (kiri) berjalan bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji dukungan sekutu-sekutu Barat untuk Ukraina dalam menghadapi Rusia tidak akan goyah. Invasi skala penuh Rusia sejak Februari 2022 lalu menjadi tantangan terbesar Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin AS dalam beberapa dekade terakhir.

"Persatuan kami tidak akan goyah, saya berjanji pada Anda," kata Biden, Rabu (13/7/2023).

Baca Juga

Janji ini ia sampaikan di pertemuan tahunan NATO di Vilnius, Lithuania, negara yang ia sebut memahami kekuatan perubahan transformastif setelah menghabiskan puluhan tahun di bawah Moskowa. Ia menekankan keterkaitan antara perjuangan Lithuania lolos dari kekuasaan Uni Soviet dengan perjuangan Ukraina mengusir invasi mematikan Rusia. Biden menyoroti pentingnya.

"Amerika tidak pernah mengakui pendudukan Uni Soviet di Baltik, tidak pernah, tidak pernah," kata Biden disertai tepuk tangan ribuan orang di halaman Universitas Vilnius yang dipenuhi bendera Lithuania dan AS.

Biden menghabiskan dua hari di Vilnius, di mana negara anggota aliansi pertahanan Barat berjanji menggelontorkan dukungan lebih banyak ke Ukraina. Namun, NATO belum menyampaikan undangan resmi ke negara itu.

Setelah bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang datang ke pertemuan itu meminta negaranya dapat segera bergabung ke NATO. Biden mengatakan jaminan keamanan yang disepakati NATO akan lebih signifikan.

"Satu hal yang Zelenskyy pahami saat ini apakah ia berada di dalam NATO atau tidak, tidak relevan selama ia memiliki komitmen-komitmen," kata Biden yang membandingkan dukungan ke Ukraina dengan dukungan AS pada keamanan Israel.

Presiden menegaskan, respons AS dan sekutu-sekutunya pada invasi Rusia menjadi model bagaimana menghadapi tantangan global lainnya mulai dari perubahan iklim sampai bangkitnya Cina. Ia mengatakan, posisi-posisi negara-negara akan lebih kuat saat mereka "membangun koalisi yang lebih luas dan dalam."

"Komitmen kami pada Ukraina tak tergoyahkan, kami akan membela kebebasan hari ini, besok dan selama yang dibutuhkan," ujarnya.

Biden kemudian berangkat ke Finlandia, negara anggota NATO terbaru untuk bertemu pemimpin negara-negara Nordik. Dalam pidato Biden memuji keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menarik penolakan pada aksesi Swedia ke NATO. "Presiden Erdogan memegang kata-katanya," kata Biden. 

 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement