REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan proposal kerja sama trilateral berbentuk aliansi hutan tropis dan karbon kepada Republik Demokratik Kongo (Democratic Republic of Congo/DRC). Aliansi ini melibatkan Brasil, Kongo, dan Indonesia.
Proposal tersebut disampaikan Luhut saat bertemu dengan Presiden Felix Tshisekedi dan para pemangku kepentingan utama di sana. "Aliansi yang direncanakan ini bertujuan untuk menggabungkan upaya melindungi hutan tropis dan memerangi perubahan iklim, yang menunjukkan komitmen bersama dari negara-negara yang terlibat," kata Luhut dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Aliansi ini dijadwalkan akan ditandatangani pada 25 Agustus mendatang.
Selain itu, Luhut dan Presiden Felix juga menjajaki potensi kerja sama di sejumlah bidang. Luhut menekankan beberapa area fokus utama bagi Indonesia, termasuk industrialisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, interkoneksi, distribusi ekonomi, dan pendidikan.
Luhut juga berbagi pandangan dengan Presiden Felix, dan memperlihatkan pengalaman dan strategi Indonesia dalam bidang-bidang tersebut. Indonesia dan DRC memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Saya senang dapat berbagi pengalaman dan strategi Indonesia dalam berbagai bidang dengan Presiden Felix. Kami berharap bahwa kerja sama antara kedua negara dapat saling menguntungkan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di DRC dan negara-negara Afrika lainnya," ujar Luhut.
Luhut juga menekankan pentingnya kerja sama dalam bidang tembaga antara DRC dan Indonesia. Dengan perkiraan peningkatan harga tembaga yang signifikan, kedua negara menyadari nilai kerja sama dan perlunya teknologi canggih untuk memanfaatkan peluang ini.
Luhut juga menegaskan pentingnya memperdalam hubungan bilateral dan penjajakan peluang kerja sama dengan Kongo. "Indonesia dan DRC terus berkomitmen untuk pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pertumbuhan bersama. Kami bekerja sama menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang di masa depan untuk sebesar-besarnya manfaat bagi rakyat kedua negara," kata Luhut.