Kamis 13 Jul 2023 15:26 WIB

Segera IPO, Emiten Jasa Sertifikasi Bidik Dana Rp 103 Miliar

Mutuagung Lestari berencana melakukan penawaran perdana saham.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Perusahaan penyedia jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi (TIC), PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) menyelenggarakan konferensi pers dalam rangka rencana IPO.
Foto: Republika//Retno Wulandhari
Perusahaan penyedia jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi (TIC), PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) menyelenggarakan konferensi pers dalam rangka rencana IPO.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penyedia jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi (TIC), PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) berencana melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, perseroan telah mendapatkan surat izin praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

MUTU akan melepas sebanyak-banyaknya 942.857.200 lembar saham atau maksimal 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Ditawarkan dengan rentang harga Rp 105-Rp 110 per saham, perseroan diproyeksikan akan memperoleh dana segar antara Rp 99 miliar hingga Rp 103,71 miliar.

Baca Juga

Presiden Direktur MUTU International Arifin Lambaga menyatakan IPO merupakan salah satu langkah strategis yang diambil perseroan untuk menangkap peluang yang lebih besar di industri TIC Indonesia. Menurut Arifin, saat ini masih belum banyak perusahaan yang terlibat dalam industri TIC. 

Konsumen bahkan pelaku usaha juga belum banyak menyadari akan pentingnya sertifikasi terhadap sebuah produk maupun jasa. "Kami meyakini saat pemerintah mewajibkan pelaku usaha melakukan sertifikasi, industri TIC akan semakin berkembang," ujar Arifin saat konferensi pers, Kamis (13/7/2023). 

Bersamaan dengan penawaran umum saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 235.714.300 Waran Seri I senilai Rp 76,37 miliar dengan rasio 4 berbanding 1. Setiap pemegang empat saham baru akan memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan Rp 324 selama periode 9 Februari 2024-8 Agustus 2025. 

Arifin menjelaskan, sekitar 66 persen dana hasil IPO akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) untuk mengembangkan laboratorium yang sudah ada maupun laboratorium baru. Setelah mendapatkan akreditasi, laboratium ini nantinya akan menjadi kantor cabang.

Sebesar 34 persen dana hasil IPO ditambah seluruh dana hasil pelaksanaan waran akan dialokasikan untuk keperluan belanja operasional (operational expenditure). Ini akan menunjang bisnis perseroan, baik di pasar existing maupun pasar yang baru termasuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sesuai tiga fokus strategi perseroan yaitu ekonomi hijau, ekonomi syariah, dan ekonomi digital.

 

Dalam IPO ini, MUTU International menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Proses penawaran saham MUTU akan berlangsung pada 12-24 Juli 2023. Saham perseroan diperkirakan akan tercatat dan mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Agustus 2023.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement