Kamis 13 Jul 2023 17:22 WIB

Surat-Surat dalam Alquran yang dapat Dijadikan Pelindung

Rasulullah SAW kerap membacakan Surat Alquran tertentu jika mengalami sakit.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Surat-Surat dalam Alquran yang dapat Dijadikan Pelindung. Foto: Alquran (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Surat-Surat dalam Alquran yang dapat Dijadikan Pelindung. Foto: Alquran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah SAW kerap membacakan Surat Alquran tertentu jika mengalami sakit. Surat-surat tersebut juga dibaca oleh beliau sebelum tidur.

Dari Sayyidah Aisyah, dia berkata, "Sesungguhnya jika Rasulullah SAW menderita sakit maka beliau membaca Al Mu'awwidzat untuk dirinya sendiri, lalu beliau meniupkannya. Dan kettika sakitnya parah, maka akulah yang membacakannya pada beliau lalu mengusapkan dengan menggunakan tangannya guna mengharap keberkahannya."

Baca Juga

Dalam hadits lainnya yang diriwayatkan Sayyiddah Aisyah, ia berkata, "Jika Nabi hendak beranjak ke tempat tidurnya pada setiap malam, maka beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membacakan, 'Qul huwallahu Ahad, qul audzu birabbil falaq, dan qul audzu birabbinnas,'. Setelah itu, beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota tubuhnya yang terjangkau olehnya. Beliau memulainya dari kepala, wajah, dan pada anggota yang dapat dijangkaunya. Hal itu beliau ulangi sebanyak tiga kali."

Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam kitab Syarah Shahih Al Bukhari menjelaskan, ketiga Surat tersebut dinamakan Al Muawwidzat (pelindung) sebagai bentuk memudahkan saja. Sebab Surat Al Ikhlas tidak termasuk di dalamnya, karena tidak ada permohonan perlindungan sama sekali. Tetapi perlindungan itu hanya ada pada Surat Al Alaq dan An-Nas saja.

Cara mengamalkan hadits di atas adalah membaca ketiganya lalu meniupkan sedikit ludah di kedua tangan, mengingat ludah itu telah bercampur dengan bacaan-bacaan, karrena ludah yang bercampur dengan Alquran itulah yang di dalamnya terdapat keberkahan.

Secara zhahir dapat dipahami bahwa Nabi membaca ketiga surat tersebut secara langsung, lalu mengusapkannya di tubuh. Kemudian beliau membacanya sekali lagi, lalu mengusapkannya, kemudian mengulanginya lagi, lalu mengusapkannya. Inilah pemahaman hadits tersebut secara zhahir.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement