REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah melakukan kajian terkait penambahan sekolah negeri baru. Saat ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor tengah melakukan pemetaan terkait kondisi eksisting sekolah-sekolah di Kota Bogor.
Kadisdik Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto, mengatakan saat ini bidang terkait tengah melakukan pemetaan dan survei, terhadap sekolah-sekolah tingkat SD yang kemungkinan akan digabungkan atau dimerger. Di mana rencananya hasil merger tersebut akan dijadikan SMP negeri baru di Kota Bogor.
Sujatmiko pun belum bisa memastikan berapa dan di mana saja sekolah yang akan dimerger. “Saat ini masih mapping (pemetaan), survei, yang dimungkinkan untuk merger. Lagi proses mapping kan jumlahnya belum dapet,” kata Sujatmiko kepada Republika, Kamis (13/7/2023).
Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor ini menjelaskan, pemetaan yang dilakukan oleh Disdik Kota Bogor dilakukan secara mendalam. Sebab, diperkirakan pelaksanaan merger akan dilakukan tahun depan.
“Kemudian untuk (sekolah) yang dimungkinkan bertambah, prosesnya proses panjang. Lagi dianalisis juga oleh bidang,” kata Sujatmiko.
Di samping perihal penambahan jumlah sekolah negeri, menurut Sujatmiko, pemetaan juga dilakukan terhadap sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan. Termasuk sekolah yang memerlukan tambahan kelas.
“Jujur saat ini menilai kondisi eksisting dulu yang rusak, tidak rusak. Mana sekolah yang perlu tambahan kelas, mana yang akan revitalisasi, baru ke situ (penambahan),” jelasnya.
Diketahui, jumlah SMP negeri di Kota Bogor ada 20 sekolah dan SMA negeri ada 10 sekolah. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan penambahan sekolah negeri dilakukan dengan cara merger atau menggabungkan beberapa SD menjadi SMP, serta membangun SMA baru.
“Jadi artinya sebaran sekolah, rasio, akan semakin baik dan rasa keadilan masyarakat untuk mendapatkan sekolah negeri. Tentunya biayanya pasti lebih murah, m fasilitasnya juga kurang lebih sama dengan swasta, dan bisa diakses oleh publik,“ kata Dedie di Balai Kota Bogor, Selasa (11/7/2023).
Dedie mengatakan, ada beberapa SD yang sudah kekurangan murid akan diubah menjadi SMP. Sehingga ada beberapa SD yang berdekatan akan dimerger menjadi satu SD.
Sementara itu, lanjut Dedie, Pemkot Bogor sudah mendorong membangunan SMAN 11 Bogor di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selaran. Serta pembangunan SMAN 12 Bogor di Kekurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal.
Sebelumnya, diberitakan DPRD Kota Bogor menilai minimnya sekolah negeri di Kota Bogor menjadi hulu dalam carut marutnya PPDB. Menurut DPRD, dari fakta yang ada Pemkot Bogor belum menunjukkan keberpihakkan anggaran kepada sektor pendidikan.