REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat memberikan santunan kepada 3.600 anak yatim yang tersebar di 20 titik di 17 kapanewon se-Kabupaten Bantul, Kamis (13/7/2023).
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bantul, Pambudi Arifin Rakhman menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung tercapainya visi Bupati dan Wakil Bupati yaitu terwujudnya masyarakat bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
“Secara operasional, kegiatan pemberdayaan anak yatim ini adalah sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Bantul dalam misi penanggulangan masalah kesejahteraan sosial secara terpadu dan pencapaian Bantul sebagai kabupaten layak anak, ramah perempuan dan difabel,” ujar Pambudi dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (13/7/23).
Kegiatan peningkatan kesejahteraan anak yatim ini telah diawali pada tanggal 3 Juli 2023 yang lalu dengan memberikan santunan berupa peralatan sekolah dan uang saku.
Sasaran anak yatim yang mendapatkan santunan berasal dari hasil pendataan yang dilakukan oleh pemerintah kalurahan. Kemudian dilakukan verifikasi dan rekapitulasi oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat untuk diusulkan mendapat santunan.
Pada kesempatan ini pula, Pambudi juga menyampaikan pesan dari Bupati Bantul kepada anak-anak penerima santunan agar jangan menjadikan kondisi saat ini sebagai penghalang semangat.
“Pesan Pak Bupati kepada anak-anak, tetap rajin belajar, berbakti kepada orangtua, dan selalu taat beribadah,” katanya.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Bupati Bantul, Wakil Bupati Bantul yang hadir pada penyerahan santunan Peningkatan Kesejahteraan Anak Yatim di Kalurahan Sendangsari Pajangan juga berpesan agar berbakti dan terus mendoakan kedua orangtua.
“Karena lewat doa orangtualah anak-anak dapat berhasil, sehat, dan nantinya tercapai cita-citanya,” ujar Joko.