Kamis 13 Jul 2023 21:12 WIB

Peringati 50 Tahun Kemitraan, Jepang Undang Pemimpin ASEAN ke Tokyo

Sepanjang tahun ini, Jepang dan ASEAN telah menggelar beberapa acara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
(kiri ke kanan) Menlu Filipina Enrique Manalo, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, SOM Leader Thailand Sarun Charoensuwan, Menlu Vietnam Bui Thanh Son, Menlu Jepang Hayashi Yoshimasa, Menlu Korea Selatan Park Jin, Menlu Retno Marsudi, Diplomat Senior China Wang Yi, Menlu Laos Saleumxay Kommasith, Menlu Brunei Darussalam Erywan Pehin Yusof,  Menlu Kamboja Prak Sokhonn, Menlu Malaysia Zambry Abdul Kadir, Menlu Timor Leste Bendito dos Santos Freitas, dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn berfoto bersama dalam Pertemuan Ke-24 Menteri Luar Negeri ASEAN Plus Tiga (APT FMM) di Jakarta, Kamis (13/7/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
(kiri ke kanan) Menlu Filipina Enrique Manalo, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, SOM Leader Thailand Sarun Charoensuwan, Menlu Vietnam Bui Thanh Son, Menlu Jepang Hayashi Yoshimasa, Menlu Korea Selatan Park Jin, Menlu Retno Marsudi, Diplomat Senior China Wang Yi, Menlu Laos Saleumxay Kommasith, Menlu Brunei Darussalam Erywan Pehin Yusof, Menlu Kamboja Prak Sokhonn, Menlu Malaysia Zambry Abdul Kadir, Menlu Timor Leste Bendito dos Santos Freitas, dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn berfoto bersama dalam Pertemuan Ke-24 Menteri Luar Negeri ASEAN Plus Tiga (APT FMM) di Jakarta, Kamis (13/7/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Hayashi Yoshimasa mengundang para pemimpin anggota ASEAN berkunjung ke negaranya pada Desember mendatang. Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang.

“Untuk menutup peringatan 50 tahun (kemitraan dengan ASEAN), Jepang akan menyambut para pemimpin ASEAN ke Tokyo dan mengadakan Commemorative Summit pada 16-18 Desember,” kata Yoshimasa dalam pidato pembukaannya saat menghadiri ASEAN Post Ministerial Conference bersama Jepang di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga

Yoshimasa mengungkapkan, dalam pertemuan yang diagendakan pada Desember mendatang, dia ingin membahas kerja sama ASEAN-Jepang di masa-masa mendatang. “Saya sangat menantikan untuk melakukan diskusi yang bermakna tentang tinjauan kerja sama masa lalu dan arah masa depan seperti pertemuan hari ini,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, sepanjang tahun ini, Jepang dan ASEAN telah menggelar beberapa acara, antara lain 50th Year of ASEAN-Japan Friendship and Cooperation yang digelar di Jakarta pada Februari dan di Tokyo pada Maret lalu. Pada Juni lalu, ASEAN dan Jepang juga menyelenggarakan ASEAN-Japan Business Week. Pekan lalu kedua belah pihak juga menghelat ASEAN-Japan Special Meeting of Justice Ministers.

“Kita memiliki lebih banyak acara yang akan datang untuk paruh kedua tahun ini. Termasuk ASEAN-Japan Tourism Minister’s Dialogue pada Oktober, ASEAN-Japan Economic Co-Creation Forum pada Desember,” ungkap Yoshimasa.

Pertemuan PMC bersama Jepang dipimpin oleh Menlu Thailand Don Pramudwinai. Dalam sambutannya, dia mengatakan tahun ini menandai tonggak sejarah karena kemitraan ASEAN-Jepang memasuki tahun ke-50.

ASEAN dan Jepang, tambah Don, terus memperluas serta memperdalam kerja samanya. Selain itu Jepang pun terus mendukung sentralitas ASEAN. “ Pembentukan ASEAN-Japan Comprehensive Strategic Partnership akan menjadi tonggak penting lainnya dalam hubungan kita,” kata Don.

“Pertemuan kita hari ini memberikan peluang besar bagi kita untuk membahas bagaimana kita dapat mendorong kemitraan ASEAN-Jepang agar lebih tangguh dalam mengatasi tantangan bersama dan memastikan perdamaian, stabilitas, serta kemakmuran di kawasan dan menetapkan arah masa depan hubungan kita untuk 50 tahun ke depan,” tambah Menlu Thailand. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement