Kamis 13 Jul 2023 21:34 WIB

Inggris Tegaskan Komitmen pada Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik

Inggris telah meningkatkan kerja sama perdagangan dengan ASEAN.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly berbicara selama Konferensi Pasca Menteri ASEAN dengan Inggris pada Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Indonesia, 13 Juli 2023. Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri ASEAN ke-56 dan pertemuan terkait dari 08 hingga 14 Juli.
Foto: EPA-EFE/AJENG DINAR ULFIANA
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly berbicara selama Konferensi Pasca Menteri ASEAN dengan Inggris pada Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Indonesia, 13 Juli 2023. Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan menteri luar negeri ASEAN ke-56 dan pertemuan terkait dari 08 hingga 14 Juli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inggris menegaskan kembali komitmennya terhadap Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP)sebagai acuan kerja sama konkret di bidang maritim, konektivitas, upaya mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan ekonomi.

"Saya menegaskan komitmen jangka panjang Inggris untuk Indo-Pasifik, dan Inggris menghargai peran sentral ASEAN dalam mempromosikan perdamaian, kemakmuran, dan keamanan kawasan," tutur Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dalam pertemuan bersama para menlu ASEAN di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga

Untuk mendukung visi tersebut, kata dia, Inggris telah meningkatkan kerja sama perdagangan dengan ASEAN yang mencapai 45,3 miliar poundsterling (sekitar Rp 885,8 triliun) atau meningkat 25 persen sejak 2021. Selain itu, lembaga keuangan pembangunan pemerintah Inggris, British International Investment, memperluas kegiatan mereka di Indo-Pasifik dan akan berinvestasi di kawasan itu sebesar 500 juta poundsterling (sekitar Rp 9,8 triliun) pada 2026.

Tahun ini, Inggris meluncurkan program lima program baru senilai total 113 juta poundsterling (sekira Rp 2,2 triliun) untuk mendukung Rencana Aksi ASEAN-Inggris yang telah disepakati Agustus lalu, kata James. "Program kami berikutnya akan berfokus pada mendukung integrasi ekonomi ASEAN melalui kerja sama di bidang jasa keuangan, reformasi peraturan, dan fasilitasi perdagangan dan kami akan untuk menyepakati program tentang kesehatan dan iklim dalam beberapa bulan ke depan," ujar dia.

James juga menjelaskan bahwa Inggris ingin dialog dengan ASEAN mendukung visi bersama untuk kawasan Indo-Pasifik yang stabil, bebas, dan terbuka berdasarkan hukum internasional. Inggris menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan jaringan yang lebih luas dari lembaga-lembaga regional yang dibentuk ASEAN, termasuk dengan Forum Regional ASEAN (ARF).

"Kami sangat peduli dengan multilateralisme dan kami ingin bekerja sama dengan mitra ASEAN untuk memajukan tujuan yang kita miliki bersama," tutur dia.

Komitmen Inggris terhadap kemitraan dengan ASEAN di Indo-Pasifik disambut baik oleh Menlu Brunei Darussalam Erywan Pehin Yusof, yang merupakan negara koordinator kemitraan ASEAN-Inggris. "Kami berharap dapat melanjutkan kemitraan kita di semua pilar pembangunan komunitas ASEAN, di mana kami berharap dapat memanfaatkan peran Inggris sebagai kekuatan dan pemimpin global di banyak bidang mulai dari sektor maritim hingga teknologi," kata Erywan.

Dia meyakini bahwa kemitraan ASEAN-Inggris akan berkontribusi pada perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di kawasan, serta membawa manfaat bagi masyarakat luas.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement