REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersumpah untuk membangun kembali kamp pengungsi Jenin dalam kunjungan yang jarang terjadi dan singkat pada Rabu (12/7/2023), sepekan setelah serangan Israel yang mematikan menghancurkan sebagian besar kamp di Tepi Barat yang diduduki.
Mahmoud Abbas memuji warga kamp Jenin sebagai ikon perjuangan dalam kunjungan pertamanya ke daerah itu dalam lebih dari satu dekade. Ini merupakan sebuah periode di mana kelompok-kelompok bersenjata mendapatkan dukungan rakyat dengan mengorbankan Otoritas Palestina.
Serangan Israel selama dua hari pekan lalu - operasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir, yang melibatkan ratusan tentara, serangan pesawat tak berawak, dan buldoser lapis baja - menewaskan 12 orang Palestina dan seorang tentara Israel.
Israel memandang daerah perkotaan yang padat penduduknya itu, yang merupakan kubu kelompok-kelompok militan termasuk Jihad Islam dan Hamas, sebagai 'pusat terorisme' dan telah sering melancarkan serangan bersenjata di sana sejak awal tahun lalu.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap Otoritas Palestina, yang bekerja sama dengan Israel dalam hal keamanan, telah membara di Jenin, dan kerumunan massa pekan lalu mencemooh beberapa pejabat tinggi partai Fatah pimpinan Abbas, termasuk wakil ketua Mahmoud Aloul.
Namun pada Rabu (12/7/2023), Abbas menyatakan tekadnya untuk mendukung rekonstruksi dan keamanan di wilayah Jenin. Ia menggambarkan kamp tersebut sebagai 'ikon ketabahan dan perjuangan' dalam sebuah pidato singkat di hadapan para pendukungnya yang bersorak-sorai.
"Kami datang untuk mengatakan bahwa kami adalah satu otoritas, satu negara, satu hukum," kata Abbas memperingatkan siapa pun yang merusak persatuan dan keamanan rakyat Palestina seperti dilansir Arab News.
Dia bersumpah untuk mengawasi rekonstruksi kamp dan kota yang lebih luas untuk mengembalikannya seperti semula, atau bahkan lebih baik. Pada akhir kunjungannya, Abbas meletakkan karangan bunga di makam warga Palestina yang kehilangan nyawa dalam serangan Israel baru-baru ini. Sejumlah negara Arab telah mengumumkan bantuan untuk kamp tersebut setelah serangan pekan lalu.