Jumat 14 Jul 2023 09:34 WIB

Peminat Sablon Melambung, Vendor Asal Blitar Ini Ungkap Alasannya

Usaha sablon sendiri kerap mengalami kenaikan drastis saat Pemilu.

Kaos siap sablon (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Kaos siap sablon (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sablon kaos masih menjadi bisnis yang memiliki prospek tinggi di Indonesia dengan peminat yang terus meninggi setiap tahunnya. Pasalnya bisnis sablon tidak memerlukan modal yang banyak namun memiliki peluang keuntungan yang cukup signifikan.

Teknik sablon yang pertama kali dikenal pada masa kepemimpinan Dinasti Song di daratan China tersebut, diadaptasi oleh negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, hingga kemudian terus berkembang dengan metode yang lebih baru.

Baca Juga

Saat ini, usaha sablon masih banyak diminati oleh kaum milenial di Indonesia dengan menerapkan berbagai teknik sablon.

Untuk menjalankan usaha sablon, umumnya memiliki target pasar yang mengarah ke masyarakat umum lebih khususnya kepada remaja ataupun lembaga-lembaga, dan komunitas tertentu yang memerlukan label untuk kaos.

Meski sebenarnya memiliki target pasar yang tidak terlalu luas, namun usaha sablonan memiliki peluang untuk menerima pesanan secara massal sekaligus.

Di samping itu, desain-desain yang digunakan untuk sablon juga semakin beragam dan unik mengikuti trend yang ada.

Misalnya untuk perayaan tertentu dan acara khusus yang memerlukan desain-desain khusus serta terbaru.

Untuk bisa mendapatkan desain-desain yang menarik, suatu vendor sablon biasanya juga menyediakan jasa desain.

Selain jasa desain, tidak jarang juga vendor sablon sekaligus menyediakan jasa jahit.

Tidak hanya sablon yang diaplikasikan pada kaos saja yang laris, berbagai produk seperti hoodie, jaket, polo shirt, zipper, sweater dan lainnya juga banyak diminati.

Fashichul Chadiq, yang merupakan owner salah satu vendor sablon dan garmen terkemuka di Blitar, Jawa Timur yakni Masterpiece, mengatakan bahwa desain-desain yang banyak diminati oleh klien mengikuti trend yang ada.

(Proses pewarnaan sablon kaos di Masterpiece Blitar)

“Untuk desain sesuai trend, misal trend nya motor, model-model desain nya juga seperti komunitas motor,” ungkap dia, Jumat (14/7/2023).

Sementara itu, Fashichul Chadiq merekomendasikan bahan cotton combed 30s dan 24s sebagai bahan kaos yang terbaik untuk sablon. Klien-kliennya juga banyak yang memilih bahan tersebut untuk sablon kaos.

Ketika ditanya soal tinta apa yang bisa menghasilkan warna terbaik untuk sablon,  Fashichul Chadiq menjawab plastisol untuk hasil yang cerah, meski dengan garis bawah bahwa semua tinta memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

“Untuk hasil sablon yang berkualitas sejatinya tidak ada teknik yang spesial, hanya saja harus memahami karakter tinta tersebut,” kata Fashichul Chadiq.

Menurutnya bisnis sablon akan terus memiliki prospek yang tinggi untuk kedepannya. Disamping itu, klien-kliennya yang juga banyak berjualan atau menjadi reseller sablon semakin mendukung pendapatnya tersebut.

“Banyaknya brand lokal yang bermunculan di berbagai daerah dan semua itu ada kaitannya dengan bisnis di bidang ini, membuat bisnis sablon akan terus memiliki prospek yang tinggi,” kata Fashichul Chadiq.

Diketahui bahwa Masterpiece Blitar adalah perusahaan yang bergerak di bidang Apparel dan Merchandise, yang berdiri pada tahun 2017 dibawah naungan PT. Arafa Jaya Grup.

Fashichul Chadiq selalu mengedepankan pelayanan dan kualitas yang tinggi dengan didukung peralatan terbaik dan pekerja yang profesional.

Dengan tim manajemen yang profesional pula, Masterpiece Blitar mampu melayani pembuatan berbagai macam produk garmen hingga ribuan pieces perbulan.

Di masyarakat, usaha sablon sendiri kerap mengalami kenaikan drastis saat mendekati pemilu. Bukan cerita baru, setiap kali pemilu kaos dan bendera baik partai, caleg, cakada, hingga capres, kerap massal diproduksi. 

Tak ayal, pemerintah daerah pun kerap mendorong masyarakat untuk meraih keuntungan dari kesempatan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat yang merealisasikan program pelatihan vokasional untuk membantu pengembangan usaha bagi pengusaha sablon kaos agar memiliki kemampuan berinovasi yang akhirnya bisa berdaya saing di pasar tingkat regional maupun nasional.

"Untuk mengembangkan 'skill' dari para kaum milenial dan para pelaku usaha sablon di Kabupaten Garut biar bisa berdaya saing di tingkat nasional dan regional," kata Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi dan Usaha Mikro pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Erni Herdiani, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement