Jumat 14 Jul 2023 08:40 WIB

Banjir di New Delhi, Pemerintah akan Melakukan Penjatahan Pasokan Air Bersih

Banjir memaksa pemerintah kota New Delhi menutup semua institusi pendidikan,

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Suasana daerah banjir di bantaran sungai Yamuna di New Delhi, India, Kamis (13/7/2023).
Foto: EPA/ HARISH TYAGI
Suasana daerah banjir di bantaran sungai Yamuna di New Delhi, India, Kamis (13/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Banjir di beberapa wilayah New Delhi memaksa pemerintah kota menutup semua institusi pendidikan pada Kamis (13/7/2023). Pemerintah setempat juga menyarankan warganya untuk bekerja dari rumah, serta memperingatkan bahwa akan ada penjatahan air setelah sungai Yamuna meluap.

Departemen Meteorologi India mengatakan, sejak musim hujan yang dimulai pada 1 Juni, Delhi telah mencatat 113 persen curah hujan di atas rata-rata. Rekaman video menunjukkan jalan terendam di pusat kota. Mobil yang diparkir di tepi jalan terendam banjir. Video lainnya menunjukkan jalan dekat Benteng Merah bersejarah kota itu terendam air.

Baca Juga

"Saya mengimbau semua orang Delhi untuk bekerja sama satu sama lain dengan segala cara yang memungkinkan dalam keadaan darurat ini," kata Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal.

Kejriwal juga memperingatkan bahwa pasokan air akan sangat terpengaruh. "Akibat penutupan instalasi pengolahan air, pasokan air akan terganggu hingga 25 persen. Karena itu akan dilakukan penjatahan air," kata Kejriwal kepada wartawan.