REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Anggota Kongres Muslim AS dari Minnesota Ilhan Omar mengatakan dia tidak akan menghadiri pidato bersama Presiden Israel Isaac Herzog pada kongres mendatang.
Dilansir di The New Arab, Kamis (13/7/2023), salah satu alasannya adalah karena kekerasan berkelanjutan oleh pemerintah sayap kanan Israel terhadap warga Palestina.
"Tidak mungkin saya menghadiri sesi pidato bersama dengan seorang presiden yang negaranya telah melarang saya dan menolak Rashida Tlaib mengunjungi neneknya," kata anggota parlemen dari Partai Demokrat itu dalam salah satu dari serangkaian tweet.
Rashida Tlaib adalah anggota kongres Muslim AS keturunan Palestina dari Michigan. "Pidato Presiden Isaac Herzog mengatasnamakan pemerintah paling sayap-kanan dalam sejarah Israel, pemerintah yang menghancurkan harapan negara merdeka Palestina," kata Omar.
Omar juga menyoroti serangan Israel baru-baru ini terhadap Jenin. Menurutnya, kunjungan Herzog dilakukan selama tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat. Di akun Twitter-nya, Omar menunjuk ke anggota sayap kanan pemerintah Israel saat ini, khususnya Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir.
There is no way in hell I am attending the joint session address from a President whose country has banned me and denied @RashidaTlaib the ability to see her grandma. A thread👇🏽
— Ilhan Omar (@IlhanMN) July 13, 2023
Omar menyebut Ben-Gvir telah menyerang langsung Presiden AS Joe Biden. Dia juga berbicara tentang protes Israel terhadap apa yang dia sebut sebagai kudeta yudisial otoriter Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Untuk mengatasi tuduhan bahwa dia mengecualikan Israel, Omar membalas dia juga memboikot pidato bersama Perdana Menteri India Narendra Modi ke Kongres bulan lalu karena ideologi sayap kanan Hindutva dan catatan hak asasi manusia pemerintahnya.
Omar menepis anggapan dia menentang dialog dengan Israel. Dia mengatakan AS dapat dan harus menggunakan alat diplomatiknya untuk terlibat dengan pemerintah Israel.
Namun, dia memperingatkan memberikan kehormatan kepada pemerintah Israel saat ini untuk menyampaikan pidato bersama di televisi mengirimkan sinyal yang benar-benar salah pada waktu yang salah. Herzog, yang akan berada di Washington untuk memperingati 75 tahun berdirinya Israel, dijadwalkan berpidato di depan Kongres pada Rabu (19/7/2023).
Ilhan Omar sejauh ini adalah satu-satunya anggota Kongres yang progresif yang secara terbuka menyatakan penolakannya menghadiri pidato Herzog. Diperkirakan akan ada lebih banyak lagi yang mengikuti seiring dengan semakin dekatnya tanggal pidato tersebut.