REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina menerima bom tandan, yang dilarang di lebih dari 100 negara, dari Amerika Serikat (AS). Kiev berjanji hanya menggunakannya untuk mengusir konsentrasi musuh.
Juru bicara komando distrik selatan Ukraina atau Tavria, Valeryi Shershen mengkonfirmasi pengumuman komandannya. Senjata itu diterima satu pekan setelah AS mengatakan akan mengirimkan bom tandan sebagai bagian dari paket keamanan senilai 800 juta dolar AS.
Pentagon juga mengumumkan kedatangan senjata tersebut. Moskow mengecam pengiriman tersebut. Pada Kamis (13/7/2023) Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memperingatkan Rusia juga dapat mengerahkan senjata yang sama.
Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan penggunaan bom tandan dapat dibenarkan mengingat luasnya daerah yang sudah ditanami ranjau oleh Rusia.