REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Maskapai domestik Nigeria Max Air mengalami penangguhan operasi oleh Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria (NCAA). Terkait hal ini, Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) pun berupaya menghilangkan kekhawatiran jamaah haji.
NAHCON menyebut penangguhan tersebut tidak akan mempengaruhi pengangkutan udara maskapai terhadap peziarah yang telah dijadwalkan pulang. Hal ini dusampaikan oleh Wakil Direktur Informasi dan Publikasi Alhaji Mousa Ubandanwaki.
Informasi tersebut dinilai perlu untuk disampaikan guna meredakan dan menenangkan jamaah haji dan kerabatnya di rumah. Adapun penangguhan Max Air hanya terbatas pada layanan udara domestik, yang tidak mempengaruhi operasi internasional mereka.
Dilandir di Leadership Nigeria, Jumat (14/7/2023), Ubandawaki mengatakan pengekangan ini dilakukan pada pesawat Boeing 737 milik maskapai. Hal ini telah menjadi inti dari permintaan audit NCAA selama beberapa waktu.
Tidak hanya itu, ia juga menyebut pesawat yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji Nigeria dari Kerajaan Arab Saudi setelah pelaksanaan haji 2023, tidak sama dengan yang ada di rute domestik mereka.
“Oleh karena itu, Komisi ingin meyakinkan semua warga Nigeria dan jamaah haji khususnya, pengangkutan jamaah Nigeria sedang berlangsung akan terus berlanjut tanpa gangguan," kata dia.
Maskapai disebut akan terus menggunakan slot yang dialokasikan oleh Otoritas Umum Saudi dalam Penerbangan Sipil (GACA) tanpa hambatan. "Kami ingin berterima kasih kepada semua warga Nigeria dan jamaah haji atas kesabaran dan ketekunan mereka, memastikan komitmen Komisi mengangkut semua jamaah kembali ke Tanah Air dalam waktu singkat,” ucap Ubandawaki.
Maskapai Max Air adalah salah satu dari lima maskapai penerbangan yang disetujui oleh pemerintah federal mengangkut jamaah haji Nigeria ke dan dari Arab Saudi untuk haji 2023. Sementara itu, 15 hari setelah berakhirnya operasional haji 2023, baru sekitar 18 ribu jamaah dari total lebih dari 95 ribu yang telah dipulangkan.