Ahad 16 Jul 2023 15:38 WIB

Siap Beli Rumah? Pertimbangkan 8 Hal Ini Dulu

Rekam jejak pengembang rumah bisa menjadi pertimbangan membeli rumah.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Menemukan rumah idaman kini lebih mudah dengan fitur khusus/ilustrasi
Foto: dok Pinhome
Menemukan rumah idaman kini lebih mudah dengan fitur khusus/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Membeli rumah tentu tak semudah membeli bahan makanan atau produk ringan lain. Untuk memiliki hunian, tentunya dibutuhkan banyak pertimbangan.

Country Manager Rumah123, Maria Herawati Manik, mengungkapkan, data tren pasar properti mengenai intensitas kepemilikan properti ditemukan bahwa rumah tapak masih merupakan tipe properti yang paling diminati, yaitu sekitar 88 persen.

Baca Juga

Untuk harga properti yang diminati, properti harga di bawah Rp 1 miliar memang masih paling diminati sekitar 40 persen. Sedangkan, properti seharga Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar cukup diminati, yaitu sekitar 28 persen. Ia juga menyebutkan masih ada pasar untuk pro perti seharga Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar, yaitu lebih sekitar 8,2 persen. Sisanya peminat properti di atas Rp 10 miliar.

Selain harga, konsumen juga melihat lokasi. Menurutnya, terjadi pertumbuhan minat properti di Jawa Timur, bahkan melampaui daerah Jakarta, Jawa Barat, juga Banten. Dari data-data tersebut, bisa disimpulkan bahwa pertimbangan pembelian properti meliput harga, lokasi, desain, dan fasilitas. Sementara itu, tiga teratas adalah harga, lokasi, dan fasilitas menjadi pertimbangan konsumen membeli properti.

Menurut Maria, finansial juga menjadi pertimbangan dalam membeli properti. Maria menambahkan, kalau dilihat dari tren pasar, metode pembayaran kredit bank masih jadi pilihan utama konsumen saat membeli hunian. Namun, pembayaran tunai juga ada 38 persen. Sementara itu, insentif pembayaran dari pengembang adalah promosi yang pa ling dicari oleh konsumen.

Konsumen tertarik pada promo menarik dari pengem bang, seperti adanya diskon atau cash back, yaitu sebanyak 55 persen, ada juga yang menyukai keringanan uang muka (down payment), bahkan ada DP nol persen. "Biasanya milenial senang sekali DP nol persen, tanpa DP bisa memiliki rumah dan bisa mencicil,'' kata dia.

Maria mengatakan, konsumen saat ini senang mencari properti yang multifungsi, rumah yang bisa digunakan un tuk kerja karena sebagian bekerja dari ru mah, bisa untuk olahraga karena semua aktivitas di rumah. Hal lainnya yang juga dilirik adalah teknologi rumah tersebut.

"Apalagi kaum milenial, pasangan muda, sekarang semua tentang gawai, di rumah senang smarthome. Wi-Fi merupakan hal penting saat ini karena WFH. Mau masuk rumah key-less, senang semua yang berhubungan dengan teknologi," paparnya.

Hal lain yang juga jadi pertimbangan adalah fasilitas baik transportasi maupun fasilitas lainnya. "Fasilitas bukan lagi mal, tapi concern terhadap fasilitas yang bisa out door activities, perubahan tren consumer saat ini khususnya pandemi." Maria mengatakan, hunian yang pantas untuk investasi harus dilihat dari lokasi itu sendiri. "Properti untuk investasi bukan melihat jangka pendek. Melihat lima sampai sepuluh tahun ke depan," ujarnya.

Selain lokasi yang jadi salah satu faktor pertimbangan, apa yang terbangun di sekitarnya juga patut dipertimbangkan. Jangan lupa lihat pula siapa pengembangnya. "Karena, nanti pembangunan terhadap perumahan di sekitarnya tersebut sangat mendukung nilai properti tersebut saat dijual," ujarnya.

Selain itu, fasilitas pendukungnya juga perlu dilihat, seperti sekolah, pusat perbelanjaan, dan transportasi. Kita juga harus tahu bahwa tidak mungkin orang hanya tinggal di Jakarta, karena itu faktor trans portasi akan menjadi sangat penting. "Karena orang akan tetap move. Kalau tidak ada jangkauan tranportasi kita akan sulit saat menjual properti tersebut," paparnya.

General Manager Sales & Marketing Alam Sutera, Wikhen Rusli, menambahkan, mobilitas juga perlu dipertimbangkan, antara satu titik ke titik lainnya berapa lama dijangkau. Misalnya, layanan kesehatan sangat penting bagi usia senior. "Lingkungan kalau bagus, tapi kurang itu, kan percuma, akses ada, tapi jangkauannya seberapa dekat. Jadi, mobilitas antartitik sangat penting,'' ujar dia.  

Nah, sebelum memutuskan membeli rumah, tentunya ada sejumlah pertimbangan untuk mendapatkan hunian idaman dengan harga yang sesuai kemampuan finansial. Apa sajakah itu?

1.Beli rumah sebelum atau pada saat properti diluncurkan.

2.Saat peluncuran, harga rumah sudah pasti lebih baik dibandingkan nanti ketika properti sudah terbangun.

3.Cek rekam jejak pengembang.

4.Membeli sebelum membangun pasti ada risiko, karena itulah penting untuk melihat pengembang yang membangun properti itu. Tentunya harus dilihat dari rekam jejak pengembangnya.

5.Pertimbangkan harga dan lokasi.

6.Tentunya harga properti harus disesuaikan dengan kemampuan finansial. Jangan lupa juga untuk memperhatikan lokasi perumahan tersebut agar terjangkau dan memudahkan aktivitas.

7.Mode transportasi dan fasilitas.

8.Pada saat ini, pilihan masyarakat khususnya milenial yang aktif secara sosial adalah membeli properti termasuk fasilitasnya, seperti jogging track, club house, dan hal-hal berhubungan dengan hobi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement