Jumat 14 Jul 2023 14:19 WIB

Van Listrik Lebih Ramah Lingkungan, Lebih Sedikit Hasilkan Emisi CO2

Pemanfaatan armada listrik memiliki potensi besar mengatasi masalah polusi udara.

Demonstrasi pengisian daya van listrik. (Ilustrasi)
Foto: REUTERS
Demonstrasi pengisian daya van listrik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, Jakarta menempati peringkat ketiga dalam daftar kota paling berpolusi menurut Institut Pemantauan Kualitas Udara IQAir. Sehingga, penggunaan kendaraan listrik dapat memberikan pengaruh besar. Dibandingkan dengan armada konvensional, van listrik menghasilkan 50-60 persen lebih sedikit emisi CO2 dan memberikan dampak positif yang signifikan pada kualitas udara. 

Untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan, salah satu penyedia layanan logistik global DB Schenker, memperkenalkan van listrik pertamanya di Indonesia pada acara peluncuran eksklusif di Bekasi, Jabar, belum lama ini. Van listrik yang diluncurkan akan melayani kebutuhan bisnis yang semakin meningkat di Jakarta, mulai Juli 2023. 

Menurut Land Transport Director DB Schenker Indonesia Nurul Ajeng, DB Schenker membuat van listrik bertujuan untuk mencapai netralitas CO2 pada 2040. Yakni, mencakup penetralan emisi di seluruh rantai pasokannya. Integrasi van listrik pertama ini, membuat DB Schenker menjadi penyedia jasa logistik yang menawarkan opsi ramah lingkungan bagi ekonomi lokal.

“Dengan menggunakan van listrik, kami melakukan pendekatan proaktif untuk mengatasi polusi udara dan kebisingan di Jakarta. Ini hanyalah permulaan, karena kami menyadari bahwa diperlukan lebih banyak langkah untuk mengatasi masalah polusi di kota ini," katanya.

Dengan berinvestasi di teknologi berkelanjutan, kata dia, pihaknya juga menetapkan standar baru bagi industri logistik di Indonesia dan mendorong penerapan solusi ramah lingkungan. "Kami bangga menjadi salah satu pionir yang bertanggung jawab atas kebaikan lingkungan negara ini," katanya.

Pemanfaatan armada listrik, kata dia, memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah polusi udara di kota-kota berpolusi tinggi seperti Jakarta. Dengan memanfaatkan jaringan stasiun pengisian daya dan mengoptimalkan operasi berkelanjutan, DB Schenker dapat melakukan pengiriman dengan cepat dan andal sekaligus mengurangi jejak karbon mereka.

Selain manfaat untuk lingkungan, van listrik juga lebih efisien dan aman. Dengan jangkauan hingga 250 km dengan sekali pengisian, van ini memastikan pengiriman yang efisien dan terpercaya. Van listrik ini mengoptimalkan penggunaan energi, dengan konsumsi energi hanya 14,2 kWh/100 km.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement