Jumat 14 Jul 2023 15:53 WIB

Peninggalan Islam di Kamboja Bakal Jadi Wisata Religi

Muslim di Kamboja memiliki peninggalan artefak berusia berabad-abad.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam di Kamboja menggunakan perahu untuk bisa beribadah ke masjid di Desa Doung.
Foto: AP
Umat Islam di Kamboja menggunakan perahu untuk bisa beribadah ke masjid di Desa Doung.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Perwakilan UNESCO untuk Kamboja Sadar Umar Alam mengungkapkan rencana mengeksplorasi kekayaan warisan komunitas Muslim Kamboja. Hal ini ia sampaikan saat bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri untuk Kementerian Pariwisata Kamboja Katoeu Mohammad Nossry.

Dengan fokus pada situs bersejarah, bangunan dan artefak berusia berabad-abad, Alam menyebut misi ini akan berlangsung dalam waktu dekat. Diskusi ini berlangsung di kantor UNESCO di Phnom Penh pada 12 Juli lalu.

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut, Nossry juga menjelaskan kondisi beberapa bangunan dan artefak yang berumur lebih dari satu abad. Terletak di provinsi seperti Tbong Khmum, Battambang, Kampong Chhnang dan Kratie, peninggalan-peninggalan ini memiliki potensi besar untuk industri pariwisata, khususnya pariwisata Muslim.

Alam pun menyatakan antusiasmenya dan mengonfirmasi rencana untuk mengunjungi situs tersebut pada waktu yang tepat. Ia juga mengusulkan agar didirikan Pusat Pertukaran Kebudayaan Islam di Kamboja.

Dilansir di Phnom Penh Post, Jumat (14/7/2023), Nossry menanggapi inisiatif ini dengan positif. Ia juga mencatat potensi yang ada di dalamnya untuk menjadi tujuan wisata yang berharga.

Penasihat Asosiasi Agen Perjalanan Kamboja Ho Vandy meyakinkan Kamboja yang mayoritas memeluk agama Buddha menjunjung tinggi semua agama. "Kamboja tidak rasis. Pemerintah memberikan kebebasan kepada semua agama, tidak hanya Islam, untuk mengatur produk mereka agar menarik wisatawan religi,” ujar dia.

Selain menarik wisatawan, Vandy menegaskan kebebasan beragama menguntungkan Kamboja dalam banyak hal, seperti investasi. “Memberikan kebebasan kepada semua agama juga memberikan banyak manfaat, seperti menarik wisatawan dari seluruh kawasan ASEAN dan lainnya, untuk berkunjung ke berbagai daerah di seluruh Kamboja,” kata dia.

Ia lantas menyatakan dukungannya terkait kunjungan situs yang akan datang. Ia menekankan penting meningkatkan wisata religi dan pelestarian budaya di dalam negeri.

"Rencana untuk mengunjungi situs-situs ini tidak hanya memperkuat wisata religi tetapi juga membantu melestarikan budaya, tradisi, dan agama. Saat UNESCO menggali sumber daya yang tersedia di komunitas ini, hal itu secara khusus meningkatkan promosi produk dan identitas tradisional,” ujar Vandy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement