Jumat 14 Jul 2023 18:18 WIB

Tiga Personel TNI-Polri Terluka Dalam Kerusuhan di Dogiyai

Kerusuhan mengakibatkan 69 bangunan terbakar.

Sejumlah warga membawa senjata panah berjalan usai kerusuhan massa di Papua. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Sejumlah warga membawa senjata panah berjalan usai kerusuhan massa di Papua. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA--Tiga orang personel TNI-Polri terluka akibat terkena panah dalam kerusuhan yang terjadi di Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Ketiga personel yang terluka akibat terkena panah yaitu Bripda Eliezer, anggota Polres Dogiyai terkena di lengan kiri tembus ke belakang lengan.

Selain itu juga Serka Stewart Tapilatu, anggota Koramil Monomani terkena panah di lengan kanan dan seorang anggota Brimob BKO Polres Dogiyai. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo, mengakui dari laporan yang diterima, massa sempat melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan.

Baca Juga

Penyerangan dilakukan saat aparat mengamankan TKP di Kampung dan Bandara Moanemani, ketika akan mengevakuasi tiga personel yang terluka akibat terkena panah. Ketika personel melakukan pengamanan di Bandara Moanemani, sekelompok massa menyerang anggota yang akan mengevakuasi korban.

Massa menghujani anggota dengan anak panah dan batu serta melakukan pembakaran satu rumah warga. "Evakuasi korban menggunakan helikopter berhasil dilakukan dan saat ini ketiganya sudah berada di RSUD Nabire," tegas Benni, di Jayapura, Jumat (14/7/2023).

Dia menambahkan, dari data yang diperoleh tercatat 69 bangunan terbakar. Rinciannya, 13 petak bangunan berada di jalan tengah Kampung Tokapo, sembilan petak bangunan di pertigaan Kamu Selatan, delapan petak bangunan di jalan Trans Nabire-Enarotali, Kampung Ekimanida, Distrik Kamu.

Kemudian 35 petak bangunan yang berada di kompleks Pasar Ikebo, dan empat petak bangunan di Kampung Kimupugi, Distrik Kamu tepatnya di depan Puskesmas Kabupaten Dogiyai. "Saat ini anggota masih bersiaga guna mengantisipasi terjadinya tindak kriminal," kata Kombes Benni.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement