REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melalui pernyataan dalam Komunike Bersama Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-56 di Jakarta, Jumat (14/7/2023), menyampaikan keprihatinan atas perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah dan menekankan pentingnya penyelesaian secara adil atas konflik Israel-Palestina.
"Kami menekankan kembali pentingnya sebuah solusi yang berkelanjutan, adil dan komprehensif untuk mengatasi konflik Israel-Palestina guna mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah," demikian pernyataan para menteri luar negeri ASEAN tersebut.
"ASEAN juga mendesak kedua belah pihak untuk secara aktif mengambil langkah positif yang memungkinkan berbagai negosiasi yang mendatangkan traksi dan bekerja sama menuju dimulainya kembali negosiasi untuk mencapai perdamaian yang kekal," tulis pernyataan tersebut.
ASEAN mendukung penuh hak-hak sah rakyat Palestina untuk (mendirikan) sebuah Negara Palestina yang independen dengan terwujudnya dua negara, Palestina dan Israel, yang hidup berdampingan secara damai dan aman berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, lewat penyelenggaraan Pertemuan ke-56 Menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM), Indonesia ingin menegaskan kembali peran ASEAN sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas.
Menurut Retno, perdamaian dan stabilitas, yang berhasil dipertahankan selama lebih dari lima dekade, telah membawa kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.