Jumat 14 Jul 2023 22:22 WIB

Pengamat Jelaskan Mengapa Dinamika Koalisi Pilpres 2024 Masih Sarat Ketidakpastian

Koalisi akan terbelah menjadi dua kubu, pro perubahan dan pro keberlanjutan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, Ph.D.
Foto: Dok Parmad
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, Ph.D.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinamika koalisi masih sarat ketidakpastian walau penetapan capres-cawapres menyisakan empat bulan lagi. Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan, kondisi ini disebabkan beberapa faktor.

Mulai dominasi kekuatan elektoral kandidat, visi kandidat yang belum jelas dan mampu mengikat agenda kepentingan masing-masing parpol. Ia melihat preferensi politik masyarakat menuju 2024 masih terbagi dua.

Baca Juga

"Yaitu, kelompok pro keberlanjutan dan kelompok pro perubahan," kata Khoirul, Jumat (14/7).

Direktur Eksekutif Indostrategic ini menerangkan, masyarakat yang ingin keberlanjutan direpresentasikan dengan enam kekuatan partai politik besar. Mulai PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PAN maupun PPP.

Sedangkan, arus masyarakat yang menghendaki perubahan direpresentasikan Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat. Apalagi, Khoirul mengingatkan, poros yang mengusung keberlanjutan masih belum mampu satukan kekuatan.

"Arus besar pro keberlanjutan tampak masih belum mampu menghadirkan koalisi besar yang dulu sempat terwacanakan," ujar Khoirul.

Belum lagi, ia menekankan, gerbong pro keberlanjutan masih terbelah menjadi dua faksi kekuatan besar. Ada yang mengusung Ganjar Pranowo dari PDIP dan ada yang mengusung Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.

Selain itu, partai-partai lain seperti Partai Golkar dan PAN sampai saat ini pergerakan masih dinamis dan tidak terprediksi. Sikap politik mereka bergantung ke keputusan politik penentuan cawapres Ganjar dan Prabowo.

"Sehingga, Golkar dan PAN masih bisa menjadi partikel bebas yang akan menentukan terbentuknya poros keempat ataukah akan bergabung dengan poros yang sudah ada," kata Khoirul.

Sampai saat ini, belum ada satu pun poros kekuatan yang mengumumkan capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Sedangkan, penetapan capres-cawapres yang dilakukan KPU sendiri akan dilakukan 25 November 2023 mendatang. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement