Jumat 14 Jul 2023 21:11 WIB

Di Tengah Isu Munaslub Golkar, Ini Sikap Ridwan Kamil 

Emil yakin, kalaupun ada gejolak, Golkar dapat menyelesaikan dengan bijak.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di tengah isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang mewacanakan Dewan Pakar Golkar, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menegaskan setia pada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Menurut Ridwan Kamil, ia tetap patuh mendukung Airlangga sebagai Capres ataupun Cawapres. "Saya mah taat kepada aturan, sampai hari ini saya taat pada partai Golkar yang secara formal, taat pada Pak Airlangga sebagai Ketum, mendukung beliau sebagai Capres dan Cawapres Golkar, itu posisi saya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat (14/7).

Baca Juga

Emil mengatakan, kalaupun ada gejolak di internal Golkar, ia meyakini Golkar dapat menyelesaikannya dengan bijak. Karena, Golkar merupakan salah satu partai di Indonesia yang sudah berpengalaman. "Ini partai yang sudah sangat panjang usianya, jadi sudah punya pengalaman dalam menyelesaikan riak-riak berorganisasi," katanya.

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam, menjadi salah satu orang yang mendorong Munaslub. Menurutnya, saat ini sudah hampir 4 tahun sejak Munas Golkar memutuskan Airlangga sebagai capres, tapi belum terlihat ada kejelasan dari DPP soal keputusan itu.

Begitu juga, ketika Golkar bersama PAN dan PPP sepakat membentuk KIB. Hingga saat ini, KIB tak kunjung mengumumkan capres dan cawapres. "Belum jelas arahnya KIB itu. Ada yang sudah mendukung yang lain, ada yang masih belum, ada yang masih menunggu. Nah, ini kita akan evaluasi," kata Emil. N Arie Lukihardianti

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement