REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim pengabdian Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Solo (FKI UMS) melakukan pendampingan pengembangan desa wisata di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Peluncuran program ini dilaksanakan bersamaan dengan Grand Launching Kampung Edukasi di Desa Kembangkuning.
Kampung Edukasi yang menjadi salah satu destinasi wisata berbasis pendidikan ini mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (DRTPM) 2023-2025. Ketua Tim, Agus Triyono mengatakan kegiatan ini berfokus pada dua prioritas sektor pariwisata dan ekonomi dari Desa Kembangkuning.
“Fokus kita adalah penyelesaian masalah pariwisata dan ekonomi. Kami melihat banyak yang dapat dikembangkan, khususnya pada wisata edukasi. Dalam aspek ekonomi, terkhusus produksi makanan kecil yang menjadi ciri khas Desa Kembangkuning,” kata Agus, Jumat (14/7).
Sementara itu, Kepala Desa Kembangkuning, Yarmanto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat, terkhusus Dusun Durensari. Pasalnya mereka dapat diajak bekerja sama dan mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat terutama dari Durensari, yang mampu menangkap segala hal yang berkaitan dengan kampung edukasi dan bisa bekerja sama dengan semua lembaga, dengan penuh semangat,” ungkapnya.
Saat ini terdapat destinasi utama di Kampung Edukasi, yakni Piwulang Unggah-ungguh, Griyo Kawruh, serta Plataran Srawung Dolanan Tradisional yang terletak di Dusun Durensari, Boyolali.
Kegiatan yang merupakan salah satu bentuk Tri Dharma perguruan tinggi dengan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, juga turut dihadiri oleh camat Cepogo, serta seluruh kepala sekolah Kecamatan Cepogo.