REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengamat Pangan yang juga Ketua DPD Harian HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmadja mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam membawa perubahan besar terhadap pertanian Indonesia selama empat tahun terakhir. Disebut Entang, kinerja Mentan bersama jajaran eselon I dan II dan koordinator fungsional lainya sangat keren terutama dalam membangun koordinasi yang berkualitas.
"Kinerja SYL yang cukup keren ini tentu tidak terlepas dari kerja keras dan kerja cerdas, aparat kementan (Eselon 1 dan 2 serta Koordinator Fungsional). Mereka bahu membahu dan membangun koordinasi yang berkualitas dengan Daerah. Semua ini berlangsung dengan harmonis dibawah dirigen SYL. Prinsip sinergi dan kolaborasi menjadi titik kuat dalam menjalankan program dan kegiatan," ujar Entang, Sabtu, 15 Juli 2023.
Diketahui, SYL sendiri dianugerahi Liputan6.com sebagai tokoh inspiratif pembangunan pertanian. Menurut Entang, SYL layak mendapat penobatan tersebut karena kiprah terhadap dunia pertanian, betul-betul nyata dan mampu mengukir prestasi. Pencapaian Swasembada Beras 2022 adalah bukti kuat atas kinerja SYL dalam memacu produksi dan produktivitas hasil pertanian.
"Seabreg keberhasilan SYL yang membuat dia dinobatkan menjadi tokoh inspiratif pertanian, penting untuk dikabarkan ke seluruh anak bangsa. Semua orang bisa mempelajari dan mencermati apa yang ditempuh SYL. Siapa tahu setelah mencermati kesemuanya itu, akan semakin bertaburan tokoh inspirasi pertanian di negeri ini," katanya.
Entang mengatakan, kepemimpinan SYL dalam menahkodai kementan di saat merebaknya pandemi Covid 19 patut diacungan jempol. Sebab pertanian tumbuh positif disaat sektor lain tumbuh negatif. Hal ini tak lepas dari sektor pertanian dan industri teknologi informasi yang membuat ekonomi bangsa terselamatkan.
"Pertanian tetap jadi tulang punggung ekonomi bahkan mampu menjadi penghela ekonomi bangsa dan negara. SYL mampu menjadikan sektor pertanian tetap perkasa. Produksi melimpah saat pandemi Covid 19 menyergap. Petani tetap bercocok-tanam. Petani tak pernah lelah, terus menggenjot produksi setinggi-tingginya. Produktivitas meningkat, sehingga BPS mencatat betapa melimpah-ruahnya beras di negeri ini," katanya.
Entang menambahkan, kisah sukses menggenjot produksi, akhirnya membuat lembaga riset dunia sekelas IRRI memberi Piagam Penghargaan kepada Pemerintah. Indonesia yang menjadikan Indonesia berhak menyandang swasembada beras.
"Sejak tahun 2019 hingga 2021, pemerintah mampu menutup rapat-rapat kran impor beras. Selama 3 tahun berturut-turut, produksi petani padi di dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Bahkan BPS pun merilis kita surplus beras dengan angka yang cukup signifikan. Hal ini dapat diraih karena genjotan produksi para petani mampu memenuhi kebutuhan," katanya.
Namun di samping itu, Entang mengingatkan pemerintah perlu waspada karena ancaman perubahan cuaca dan cuaca ektrem el nino mengancam bangsa. Pemerintah harus siap siaga memantau setiap persoalan.
"Pemerintah perlu siap siaga, agar di waktu puncak El Nino menyerang, kita sudah memiliki persediaan beras yang cukup. Fenomena seperti ini, pasti dipahami Pemerintah, mengingat pangan merupakan mati hidupnya suatu bangsa," jelasnya.