REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) saat ini sedang menangani kasus korupsi yang melibatkan Menteri Transportasi Singapura, S Iswaran dan taipan properti Ong Beng Seng. Badan yang telah berdiri sejak 1952 ini telah menangani sejumlah kasus korupsi terbesar di Singapura.
Dilansir Channel News Asia, Sabtu (15/7/2023), berikut deretan kasus korupsi terbesar dan terkenal di Singapura yang ditangani oleh CPIB:
1975
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Wee Toon Boon didakwa melakukan korupsi senilai 840 ribu dolar Singapura. Dia telah memanfaatkan jabatannya sebagai menteri untuk mewakili pegawai negeri sipil atas nama pengembang properti. Sebagai imbalannya, dia diberi hadiah seperti bungalo dan tiket pesawat gratis untuk keluarganya.
Wee dinyatakan bersalah setelah persidangan dan dijatuhi hukuman 18 bulan penjara. Dia juga harus membayar denda sekitar 7000 dolar Singapura
1979
CPIB meluncurkan penyelidikan terhadap Anggota Parlemen Phey Yew Kok, yang juga ketua Kongres Serikat Buruh Nasional dan sekretaris jenderal tiga serikat buruh. Dia telah menyalahgunakan dana sebesar lebih dari 350 ribu Singapura, yang sebagian besar berasal dari dua serikat pekerja. Dia juga menghasut seorang akuntan untuk memberikan informasi palsu kepada petugas CPIB.
Phey didakwa di pengadilan tetapi melarikan diri dari Singapura. Setelah lebih dari tiga dekade dalam pelarian di Thailand, dia menyerahkan diri di Kedutaan Besar Singapura di Bangkok pada Juni 2015. Pada Januari 2016, dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah mengaku bersalah atas belasan dakwaan kriminal yang mencakup pelanggaran kepercayaan.
1986
Pada 21 November 1986, Direktur CPIB saat itu Evan Yeo menginformasikan kepada Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew mengenai pengaduan korupsi terhadap Menteri Pembangunan Nasional, Teh Cheang Wan. Teh dituduh menerima suap sebesar 1 juta dolar Singapura pada 1981 dan 1982, sebagai imbalan untuk membantu dua pengembang properti mempertahankan dan memperoleh sebidang tanah untuk pembangunan.
Dalam pidato di parlemen Lee mengatakan, dia awalnya meminta penyelidikan dilakukan secara rahasia karena berita akan menyebar secara liar jika publik tahu CPIB sedang menyelidiki seorang menteri yang begitu menonjol. Sekitar seminggu kemudian, Yeo memberikan ringkasan bukti yang dikumpulkan kepada Lee, dan meminta izin untuk penyelidikan terbuka.
Lee menyetujui penyelidikan terbuka, dan CPIB kemudian menginterogasi Teh untuk pertama kalinya pada 2 Desember. Lee menugaskan sekretaris Kabinet untuk meminta Teh mengambil cuti hingga 31 Desember. Investigasi akan selesai pada saat itu, dan Jaksa Agung akan memutuskan apakah akan menuntutnya atau tidak.
Pada 14 Desember, Teh meninggal karena bunuh diri di rumahnya. Teh meninggalkan sebuah surat yang ditujukan kepada Lee.
“Saya merasa sangat sedih dan tertekan selama dua minggu terakhir. Saya merasa bertanggung jawab atas terjadinya insiden yang tidak menguntungkan ini dan saya merasa harus menerima tanggung jawab penuh. Sebagai pria oriental yang terhormat, saya harus membayar hukuman tertinggi atas kesalahan saya," tulis Teh dalam suratnya.
1994....