Sabtu 15 Jul 2023 15:57 WIB

Turki Diprediksi akan Capai Suhu 50 Celcius

Suhu hinga 50 derajat celsiun jadi rekor baru untuk hari terpanas dalam sejarah Turki

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Turki akan mengalami gelombang panas hebat yang mencapai 50 derajat celsius pada pekan depan.
Foto: AP
Turki akan mengalami gelombang panas hebat yang mencapai 50 derajat celsius pada pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, IZMIR -- Turki akan mengalami gelombang panas hebat yang mencapai 50 derajat celsius pada pekan depan. Gelombang panas itu diperkirakan akan terjadi di wilayah tenggara Turki yang berbatasan dengan Suriah. Kondisi ini akan menetapkan rekor baru untuk hari terpanas dalam sejarah Turki.

Kepala Departemen Geografi di  Bakircay University di kota Izmir Sermin Tagil mengatakan, suhu rata-rata global sejak awal Juli telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Peningkatan suhu rata-rata global ini tidak bisa diharapkan sama di semua bagian dunia," ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Menurut Tagil, Cekungan Mediterania yang merupakan area tempat Turki berada, menarik perhatian sebagai salah satu tempat dengan peningkatan suhu rata-rata paling nyata. Kota Tagi Cizre di provinsi Sirnak tenggara yang berbatasan dengan Suriah telah mencatat suhu maksimum 49,1 derajat Celcius pada 20 Juli 2021. Laporan ini merupakan suhu terpanas yang pernah tercatat di Turki.

Tapi, dengan gelombang panas saat ini, rekor tersebut mungkin akan terpecahkan. Suhu diprediksi bisa mencapai 50 derajat Celcius di wilayah yang sama pada hari-hari berikutnya.

"Di negara kami, ada kondisi cuaca panas yang diperkirakan berlangsung selama tujuh hari, yang dapat berdampak buruk pada lingkungan geografis dan manusia,” kata Tagil.

Tagil memperkirakan, cuaca panas masih akan berlangsung hingga akhir bulan, terutama di wilayah barat dan selatan negara itu. "Ancaman terbesar adalah kesehatan manusia, tumbuhan, dan hewan karena gelombang panas secara tidak proporsional akan membahayakan orang tua, bayi baru lahir, pekerja luar ruangan, dan mereka yang menderita penyakit kronis," katanya.

Kelembaban, terutama di daerah pesisir, cenderung meningkat dan dapat menyebabkan lebih banyak udara yang menyesakkan. Tagil meminta orang-orang yang rentan untuk berhati-hati dan tetap berada di dalam rumah.

"Di negara kami, hutan pinus merah dengan tingkat mudah terbakar yang tinggi adalah hal biasa. Kenaikan suhu dapat memicu kebakaran, terutama di Laut Mediterania dan Laut Aegea. Ini perlu dipersiapkan untuk ini, dia memperingatkan," kata Tagil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement