Sabtu 15 Jul 2023 18:19 WIB

Seleksi Skuad Timnas U-17, Bima Sakti Terapkan Skema Promosi-Degradasi

Saat ini ada 33 pemain timnas U-17 menjalani seleksi di Jakarta.

Red: Andri Saubani
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) didampingi Wakil Ketua Umum I Zainudin Amali (keenam kiri) berfoto bersama dengan calon pemain saat meninjau seleksi Timnas sepak bola U-17 di Arena Atletik, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/7/2023). Seleksi pemain Timnas Indonesia U-17 tersebut diikuti oleh 150 orang peserta dari Provinsi Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) didampingi Wakil Ketua Umum I Zainudin Amali (keenam kiri) berfoto bersama dengan calon pemain saat meninjau seleksi Timnas sepak bola U-17 di Arena Atletik, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/7/2023). Seleksi pemain Timnas Indonesia U-17 tersebut diikuti oleh 150 orang peserta dari Provinsi Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih kepala tim nasional Indonesia U-17 Bima Sakti menyebutkan, skema promosi-degradasi dari seleksi timnas Indonesia U-17 digunakan untuk memberi kesempatan kepada pemain lain. Sebanyak 33 pemain tim nasional U-17 Indonesia menjalani latihan uji coba internal menjelang seleksi pemain yang akan memakai skema promosi dan degradasi di Lapangan A komplek Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Rencananya kami ada skema seleksi promosi-degradasi karena ingin mencoba memberi kesempatan dari para pemain yang mengantri, termasuk yang dari luar saat ini begitu banyak," kata Bima Sakti setelah latihan, Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga

Ke depannya para tim pelatih timnas U-17 akan menilai setiap pemain yang disesuaikan dengan performa dan kriteria yang dibutuhkan oleh tim.

"Saya akan memilih pemain yang terbaik dan sesuai kriteria yang saya tentukan. Kalau memang mereka bagus dibandingkan pemain-pemain yang sudah ada ya akan saya ambil kalau enggak lebih baik kami ambil anak-anak dari lokal yang telah berjuang di akademi dan SSB," ungkap Bima Sakti.