Sabtu 15 Jul 2023 21:15 WIB

Tafsir Asy Syu'ara ayat 165-166: Larangan Perilaku Homoseksual

Allah melarang perbuatan homoseksual.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
 Ilustrasi penderita homoseksual.
Ilustrasi penderita homoseksual.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Larangan seks menyimpang telah Allah tunjukkan dalam Alqur’an, bahkan Allah juga melaknat dan menurunkan azab pedih kepada kaum-kaum menyimpang itu. Tapi kenapa tidak ada yang takut dan justru berkerumun membenarkan diri, hingga keinginan untuk diakui penyakit kelainannya itu sebagai hak bagi setiap orang.

Dalam firman Allah SWT dalam surat Asy-Syu’ara ayat 165-166 dikisahkan tentang kaum Nabi Luth yang dengan bangga mempertontonkan hubungan homoseksual mereka. Mereka tidak malu, cenderung mengajak orang-orang melakukan hal serupa di muka umum, di balai-balai pertemuan.

Baca Juga

اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: “Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)?”

وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ عٰدُوْنَ

Artinya: “dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istri kamu? Kamu (memang) orang-orang yang melampaui batas.”

Dalam tafsir Kementerian Agama RI disebutkan bahwa kedua surat tersebut menceritakan bagaimana kisah kaum Nabi Luth di kota Sodom. Mereka memilih melakukan hubungan seks dengan sesama jenis daripada pasangan yang sudah Allah ciptakan.

Nabi Luth lantas memberikan peringatan kepada kaumnya, yang selalu melakukan hubungan homoseksual, dan meninggalkan istri-istri mereka. Perbuatan homoseks itu mereka lakukan di muka umum, di balai-balai pertemuan yang disaksikan oleh orang banyak. Perbuatan mereka itu dianggap menganjurkan agar orang lain berbuat seperti mereka. 

Allah berfirman yang artinya: “Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fāḥisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)?" Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat(mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu). (QS an-Naml ayat 54-55).

Di samping melakukan homoseks, kaum Nabi Luth juga merampok dan merampas harta orang-orang yang lewat dan membawa barang-barang perniagaan.

Praktek seks sejenis (homoseks dan lesbian) sangat dilarang oleh Islam. Praktek ini sangat tidak sehat.

Perilaku seksual yang menyimpang ini menimbulkan banyak penyakit baru, seperti penyakit AIDS dan herpes. Kedua penyakit ini tidak dikenal pada beberapa generasi yang lalu. Namun pada saat sekarang, kedua penyakit sudah menyebar secara luas dengan pesatnya.

Praktek homoseks, di samping perilaku seksual menyimpang lainnya, seperti berganti-ganti pasangan atau praktek pelacuran, merupakan cara penyebaran virus AIDS yang paling umum. Penyakit ini sebagian besar (90 persen) disebarkan dengan cara perilaku seksual yang menyimpang.

Beberapa cara penularan AIDS lainnya adalah dengan transfusi darah yang sudah tercemar virus AIDS dan pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Sedangkan penularan dari ibu kepada janin yang dikandungnya tidak terlalu besar, yaitu di bawah 10 persen.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad bersabda:

“Perbuatan zina tidak sekali-kali muncul pada suatu kaum, sehingga mereka melakukannya dengan terang-terangan, kecuali mereka akan ditimpa penyakit menular dan penyakit-penyakit lainnya yang belum ada pada umat sebelumnya.”(HR Ibnu Mājah dari Ibnu Umar)

Dari hadis di atas dapat diketahui bahwa saat manusia mulai melakukan perilaku seksual yang tidak normal, maka akan muncul penyakit baru yang belum pernah ada sebelumnya, dan menyebar di antara umat manusia. Saat ini, kita baru mengerti apa yang dimaksudkan hadis itu, yang diucapkan Nabi Muhammad saw sekitar 1.400 tahun yang lalu.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement