REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung Irfan Farulian mengatakan sektor pariwisata dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi baru daerah.
Menurutnya, dalam mendorong kinerja ekonomi daerah, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. "Dalam artian, pertumbuhan harus baik dan stabl. Oleh karenanya, kita perlu memastikan sumber-sumber pertumbuhan perekonomian dari mana saja," ujar Irfan di Bandarlampung, Lampung, Sabtu (15/7/2023).
Dia menjelaskan, salah satu sektor yang dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi baru adalah pariwisata, dengan berbagai potensi alam, budaya yang telah tersedia di Lampung.
Di Provinsi Lampung, 45 persen pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor pertanian, dan manufaktur. Bila dua sektor itu menghadapi kendala, risiko terjadi pelemahan ekonomi pun besar sehingga harus ada penyangga. "Di sini, pariwisata sangat kuat, berbagai jenis pariwisata ada, dari wisata religi, wisata olahraga, wisata alam, wisata budaya dan kuliner ini yang harus jadi pertumbuhan baru ekonomi ke depan," ucap dia.
Ia melanjutkan, tapi ada beberapa kendala yang harus diselesaikan untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor penggerak perekonomian yang kuat. Salah satunya lama waktu menginap wisatawan yang masih cukup singkat hanya 1,32 hari, yang menahan potensi belanja wisatawan.
"Kalau lama waktu menginap wisatawan bisa ditambah, maka belanja bisa bertambah dan mempengaruhi peningkatan di sektor akomodasi makanan minuman seperti hotel, restoran, UMKM. Tentu itu bisa mendukung konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 60 persen dari pembentukan PDRB," kata Irfan.
Dia menjelaskan pengembangan sektor pariwisata sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi baru daerah, dapat dilakukan dengan pengembangan konsep pariwisata berkualitas. Konsep pariwisata berkualitas ini mencakup atraksi, amenitas, akses, pelaku usaha, dan promosi yang mumpuni terukur, dan konsisten.
"Jangan kita mendatangkan orang banyak ke destinasi wisata tapi memiliki kecenderungan merusak lingkungan padalah untuk memperbaiki ekosistem ini sangat mahal biayanya," tambahnya.
Menurut dia dalam meningkatkan sektor pariwisata perlu dioptimalkan atraksi wisata unggulan, tapi tetap dengan memperhatikan keramahan lingkungan.
Selain itu, kedatangan wisatawan lokal dan juga wisatawan mancanegara ini bisa mendukung neraca pembayaran. Sebab, wisatasan mancanegara membawa devisa. "Dengan waktu menginap yang lebih lama mereka bisa berbelanja produk UMKM di sini," ujar dia.