Jumat 28 Jul 2023 19:05 WIB

Anjuran Nabi Muhammad, Makan Bersama pada Satu Piring Agar Berkah

Anjuran Makan Bersama pada Satu Piring

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Anjuran Nabi Muhammad, Makan Bersama pada Satu Piring Agar Berkah
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anjuran Nabi Muhammad, Makan Bersama pada Satu Piring Agar Berkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara etika makan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad adalah anjuran makan bersama-sama pada satu piring.

Dikutip dari buku Adab-Adab Makan Seorang Muslim oleh Aris Munandar, sesungguhnya hal ini merupakan sebab turunnya keberkahan pada makanan tersebut. Oleh karena itu, semakin banyak jumlah orang yang makan maka keberkahan juga akan semakin bertambah.

Baca Juga

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menyatakan mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Makan satu orang itu cukup untuk dua orang. Makanan dua orang itu cukup untuk empat orang. Makanan empat orang itu cukup untuk delapan orang.” (HR Muslim no 2059)

Dalam Fathul Baari 9/446 Ibnu Hajar mengatakan, “Dalam hadits dari Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Thabrani terdapat keterangan tentang illat (sebab) terjadinya hal di atas. Pada awal hadits tersebut dinyatakan, ‘Makanlah bersama-sama dan janganlah sendiri-sendiri karena sesungguhnya makanan satu orang itu cukup untuk dua orang’.

Hadits ini menunjukkan bahwa makanan satu orang itu mencukupi untuk dua orang dan seterusnya adalah disebabkan keberkahan yang ada dalam makan bersama. Semakin banyak jumlah orang yang turut makan maka keberkahan semakin bertambah.”

Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, “Sesungguhnya para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengadu, wahai Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang. Nabi bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para sahabat. Nabi lantas bersabda, “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.” (HR Abu Dawud no. 3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)

Dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid VII hal 231 Syaikh Utsaimin menyatakan makan namun tidak kenyang itu memiliki beberapa sebab:

1. Tidak menyebut nama Allah sebelum makan

Jika nama Allah tidak disebut sebelum makan maka setan akan turut menikmatinya dan berkah makanan tersebut menjadi hilang.

2. Memulai makan dari sisi atas piring

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mulai makan dari sisi atas piring karena pada sisi atas piring tersebut terdapat barakah sehingga yang tepat adalah makan dari sisi pinggir piring.

3. Makan sendiri-sendiri

Makan sendiri-sendiri berarti setiap orang memegang piring sendiri sehingga setiap makanan yang ada harus dibagi lalu berkah makanan dihilangkan. Hal ini menunjukkan sepatutnya makanan untuk sekelompok orang itu diletakkan dalam satu nampan baik berjumlah sepuluh ataupun lima orang hendaknya jatah makan untuk mereka diletakkan di satu piring yang cukup untuk mereka.

Karena hal ini merupakan sebab turunnya keberkahan makanan. Sekali lagi perlu ditegaskan makan sendiri-sendiri merupakan sebab hilangnya keberkahan makanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement