Ahad 16 Jul 2023 11:22 WIB

Elon Musk: Kas Twitter Masih Negatif karena Pendapatan Iklan Turun 50 Persen

Elon Musk akan mengurangi pengeluaran nonutang menjadi 1,5 miliar dolar AS.

Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Twitter beberapa waktu lalu.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Twitter beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus kas Twitter tetap negatif karena penurunan pendapatan iklan hampir 50 persen. Sementara, beban utang tetap berat.

Itu disampaikan CEO Twitter, Elon Musk, pada Sabtu (15/7/2023). Ini jauh dari harapannya pada Maret bahwa Twitter dapat mencapai arus kas positif pada Juni. 

Baca Juga

"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," kata Musk dalam tweet yang menjawab saran tentang rekapitalisasi. 

Ini adalah tanda terbaru bahwa langkah-langkah pemotongan biaya yang agresif sejak Musk mengakuisisi Twitter pada bulan Oktober saja tidak cukup untuk membuat arus kas Twitter menjadi positif. Ini juga menunjukkan bahwa pendapatan iklan Twitter mungkin belum pulih secepat yang disarankan Musk dalam sebuah wawancara pada bulan April dengan BBC. Dalam wawancara itu, ia mengatakan bahwa sebagian besar pengiklan telah kembali ke situs tersebut. 

Setelah memberhentikan ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan cloud, Musk mengatakan perusahaan mengurangi pengeluaran nonutangnya menjadi 1,5 miliar dolar AS dari proyeksi 4,5 miliar dolar AS pada 2023. Twitter juga menghadapi pembayaran bunga tahunan sekitar 1,5 miliar dolar AS sebagai akibat dari utang tersebut. itu mengambil kesepakatan 44 miliar dolar AS yang mengubah perusahaan itu menjadi pribadi. 

Tidak jelas kerangka waktu apa yang dimaksud Musk dengan penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen. Dia mengatakan Twitter berada di jalur yang tepat untuk membukukan pendapatan 3 miliar dolar AS pada 2023, turun dari 5,1 miliar dolar AS pada tahun 2021. 

Twitter telah dikritik karena moderasi konten yang longgar, diikuti oleh eksodus banyak pengiklan yang tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas. Perekrutan Musk atas Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan di Comcast's NBC Universal sebagai CEO, mengisyaratkan bahwa penjualan iklan adalah prioritas untuk Twitter bahkan saat berfungsi untuk meningkatkan pendapatan langganan. 

Yaccarino mulai bekerja di Twitter pada awal Juni. Ia telah memberi tahu investor bahwa Twitter berencana untuk fokus pada kemitraan video, pembuat konten, dan perdagangan. Ia juga mengatakan sedang dalam pembicaraan awal dengan tokoh politik dan hiburan, layanan pembayaran, serta penerbit berita dan media terkait rencana itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement