Ahad 16 Jul 2023 14:05 WIB

Kas Twitter Masih Negatif, Pendapatan Iklan Turun 50 Persen

Twitter sebelumnya melakukan pengurangan pengeluaran non hutang 1,5 miliar dolar AS.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Threads (kiri) dan Twitter.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Threads (kiri) dan Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah memberhentikan ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan cloud, pemilik Twitter Elon Musk mengatakan perusahaan mengurangi pengeluaran non-hutangnya menjadi 1,5 miliar dolar AS dari proyeksi 4,5 miliar dolar AS pada tahun 2023. Twitter juga menghadapi pembayaran bunga tahunan sekitar 1,5 miliar dolar AS sebagai akibat dari utang tersebut.

Elon Musk mengungkapkan pada Sabtu arus kas (cash flow) Twitter tetap negatif karena penurunan pendapatan iklan hampir 50 persen dan beban utang yang berat. Angka tersebut jauh dari harapannya pada Maret lalu yang menyatakan Twitter dapat mencapai arus kas positif pada Juni.

Baca Juga

“Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," kata Musk, dalam tweet yang menjawab saran tentang rekapitalisasi.

Hal ini adalah tanda terbaru bahwa langkah-langkah pemotongan biaya yang agresif sejak Musk mengakuisisi Twitter tidak cukup untuk membuat arus kas Twitter menjadi positif. Selain itu, data terbaru menunjukkan pendapatan iklan Twitter mungkin belum pulih secepat yang diharapkan Musk.