REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Partai Amanat Nasional (PAN) memahami pentingnya bonus demografi yang dihadapi Indonesia saat ini.
Oleh sebab itu, melalui Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), PAN berkomitmen terus memberdayakan pemuda.
“Bonus demografi kita di atas 60 persen, karena itu BM PAN harus hadir di tengah anak muda,” kata Ketua BM PAN, Sigit Purnomo Said.
Pasha sapaan akrabnya menilai, Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi, di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Hal tersebut harus dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.
Kondisi Indonesia saat ini akan menjadi modal penting untuk membangun untuk menuju 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045.
Namun, jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi boomerang dan menjadi beban bagi negara.
Melihat demikian, PAN mendorong seluruh kader muda untuk lebih aktif dalam kegiatan partai untuk memberdayakan pemuda.
PAN mengingatkan seluruh kader muda harus menjadi garda terdepan perubahan yang lebih baik. “Jangan bersembunyi di belakang partai, tapi jadi garda terdepan,” ungkapnya.
Tren naik
Tren elektabilitas PAN konsisten menguat sangat signifikan. Hal itu berkat PAN memberi ruang lebar bagi anak muda yang memberi dampak positif besar.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Haryadi mengatakan, PAN menjadi partai terbuka menjadi bentuk positif yaitu segmentasi pemilihan PAN semakin meluas. Adanya anak muda, membuat PAN terdampak secara elektoral di Pemilu 2024.
"Untuk saat ini PAN telah melakukan langkah yang bisa menjadi insentif elektoral dengan segmentasi pemilihan yang lebih luas, termasuk generasi milenial," kata Ade di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Terbukti, menurut hasil survei nasional Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas PAN kini terekam di angka 5,0 persen. Angka elektabilitas tersebut mengungguli partai lain seperti PKS, PPP, dan Perindo.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa pada Juni 2022.
Dari jumlah tersebut, ada 190,83 juta jiwa (69,3 persen) penduduk Indonesia yang masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Terdapat pula 84,53 juta jiwa (30,7 persen) penduduk yang masuk kategori usia tidak produktif.