REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) menggandeng Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Bogor memaparkan cara mencegah gigi berlubang pada anak melalui material fluoride varnish belum lama ini. Hal ini dilakukan dalam kesempatan program pengabdian masyarakat (pengmas) ke Ciseeng, Bogor.
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan paparan mengenai karies gigi dan kesehatan gigi dan mulut oleh drg Agustina Dewi, Routine Dental Home Care oleh drg Amira, dan Pencegahan Gigi Berlubang dengan Material Fluoride Varnish pada Anak Remaja yang disampaikan oleh drg Reagan. Presentasi ini disampaikan dengan menggunakan alat-alat peraga yang inovatif dan interaktif, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Usai mendengar pemaparan tersebut, peserta dari Pesantren Yatim dan Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng, Kabupaten Bogor melakukan pemeriksaan/ skrining kondisi kesehatan gigi dan mulut dari santri usia remaja. Untuk menjelaskan kondisi plak pada gigi, para santri diajari cara melihat pewarna gigi yang dioleskan untuk melihat plak gigi dengan cermin, lalu kemudian menyikat gigi-geligi dengan sikat gigi secara bersama hingga pewarna gigi yang menempel pada plak dapat hilang.
Dengan melakukan dan melihat sendiri, para santri dapat menyadari bahwa menyikat gigi dengan cara yang benar akan membersihkan plak penyebab karies. Setelah itu diberikan pengetahuan material preventif kedokteran gigi serta disosialisasikan juga kandungan dan kegunaan pasta gigi, fluoride varnish, dan obat kumur.
Dalam rilis Humas Ui pada Ahad (16/7/2023), kegiatan selanjutnya adalah melakukan cara cuci tangan dengan benar dan kemudian para santri mengaplikasikan fluoride varnish pada seluruh gigi-geligi untuk remineralisasi gigi guna pencegahan gigi berlubang. Seluruh kegiatan dilakukan oleh Dosen Departemen IMKG UI, para mahasiswa Prodi Magister IMKG UI, serta para dokter gigi PDGI Kabupaten Bogor.
Dari pengmas ini berhasil dibina 23 kader di lingkungan Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah 3, yang melibatkan 11 guru, 12 pengurus pesantren dan juga mengaplikasikan fluoride varnish pada 80 santri (46 santri Putra dan 34 santri Putri).
“Melalui terbentuknya kader ini kami berharap dapat menjadi salah satu upaya untuk membentuk kemandirian di lingkungan Pesantren Yatim Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng terkait kesehatan gigi dan mulut bagi para santri yang dibimbingnya,” ujar Dr drg Yosi Kusuma Eriwati, MSi selaku Ketua Pelaksana kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Drs KH Ahmad Yani Rahman mengapresiasi kegiatan ini. "Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para profesor dan dokter gigi FKG UI yang telah bersedia mendidik guru, pengurus, dan anak-anak kami. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kami bukan sekadar memperhatikan keterampilan, pendidikan tapi kesehatan khususnya pada kesehatan gigi dan mulut," katanya.
Sementara itu menurut salah satu ulama di pesantren tersebut, Ustaz Deden, acara ini merupakan pertama kalinya acara tentang kesehatan yang penting bagi santri ini terselenggara. "Sejak pesantren berdiri, kegiatan seperti ini baru yang menjadi pertama kali dilakukan dan menjadi suatu keberkahan untuk anak-anak. Semoga penyuluhan dan pelatihan ini dapat diterapkan sehingga pendampingan guru dan pengurus serta daya dukung lingkungan dapat tetap melakukan pencegahan penyakit gigi dan mulut," kata dia.
Kegiatan tersebut dilakukan di Pesantren Yatim dan Dhuafa Assa’adah 3 Ciseeng, Kabupaten Bogor, dengan tema “Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Tentang Pencegahan Gigi Berlubang dengan Material Fluoride Varnish Pada Anak Remaja Pesantren Usia 14-16 Tahun”. Program ini diadakan dengan pembiayaan dari Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UI yang rutin diadakan setiap tahun.