Ahad 16 Jul 2023 19:35 WIB

Uni Eropa Susun Rencana Konkret Perangi Kebencian Anti-Muslim

komunitas Muslim di Uni Eropa merupakan bagian integral dari masyarakat.

Demonstran menginjak bendera tiruan Swedia saat  demo terhadap pembakaran salinan Alquran di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).
Foto: EPA/ SHAHZAIB AKBER
Demonstran menginjak bendera tiruan Swedia saat demo terhadap pembakaran salinan Alquran di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Koordinator baru Uni Eropa untuk memerangi kebencian anti-Muslim Marion Lalisse mengatakan Uni Eropa (UE) memiliki rencana konkret untuk memerangi Islamofobia, Kamis (13/7/2023).

Lalisse yang dilantik pada 2 Februari lalu mengadakan konferensi pers di Brussels dan menjawab pertanyaan dari wartawan. Dia menyoroti bahwa komunitas Muslim di Eropa adalah minoritas agama terbesar dengan jumlah, persentase, dan asal yang beragam di antara negara-negara anggota.

Baca Juga

“Namun, poin utamanya adalah komunitas Muslim di UE merupakan bagian integral dari masyarakat kita. Kami mengusulkan penyusunan dokumen dengan memetakan fenomena kebencian terhadap umat Islam,” kata Lalisse.

Ditanya tentang rencana konkret untuk memerangi Islamofobia, merujuk pada insiden pembakaran Alquran di Swedia, dia mengatakan akan menitikberatkan kebijakan untuk memerangi kebencian anti-Muslim di berbagai sektor, seperti pendidikan, keamanan, migrasi, dan banyak bidang pekerjaan.

“Kami akan menjaga dialog dengan berbagai institusi, masyarakat sipil, aktor, warga negara dan organisasi internasional. Kami akan menerapkan kebijakan berbasis bukti dan meningkatkan kesadaran di antara warga dan institusi tentang fenomena Islamofobia,” kata dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/budaya/uni-eropa-susun-rencana-konkret-perangi-kebencian-anti-muslim/2945563
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement