Senin 17 Jul 2023 00:53 WIB

Inggris Gabung Kelompok Perdagangan Asia-Pasifik

Bagi Inggris, bergabung dengan kelompok itu ialah kesepakatan perdagangan terbesar.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Kemi Badenoch, Menteri Perdagangan Inggris bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins dalam Pertemuan Tingkat Menteri Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) di Auckland, Selandia Baru, Minggu, 16 Juli 2023. Inggris pada Minggu resmi bergabung dengan kelompok perdagangan Asia-Pasifik yang meliputi Jepang dan 10 negara lain selama pertemuan di Selandia Baru.
Foto: Smoke Photography via AP
Kemi Badenoch, Menteri Perdagangan Inggris bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins dalam Pertemuan Tingkat Menteri Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) di Auckland, Selandia Baru, Minggu, 16 Juli 2023. Inggris pada Minggu resmi bergabung dengan kelompok perdagangan Asia-Pasifik yang meliputi Jepang dan 10 negara lain selama pertemuan di Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Inggris secara resmi bergabung dengan kelompok perdagangan Asia-Pasifik 11 negara lainnya selama pertemuan di Selandia Baru pada Ahad (16/7/2023). Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) mencakup lebih dari 500 juta orang dan 15 persen ekonomi dunia.

"Kami merasa terhormat menjadi anggota baru pertama CPTPP dan bergabung dengan komunitas luar biasa yang sekarang terdiri dari 12 ekonomi yang mencakup Asia, Pasifik, dan sekarang Eropa,” kata Menteri Perdagangan Inggris Kemi Badenoch.

Baca Juga

Bagi Inggris, bergabung dengan kelompok tersebut merupakan kesepakatan perdagangan terbesar yang dicapai sejak meninggalkan Uni Eropa (UE) lebih dari tiga tahun lalu. Inggris pertama kali mengumumkan rencana tersebut pada Maret.

London saat itu mengumumkan telah mencapai kesepakatan untuk bergabung dengan blok yang dibentuk pada 2018 setelah lebih dari dua tahun negosiasi. Inggris pun adalah anggota baru pertama yang bergabung dengan kelompok yang terdiri dari Jepang, Selandia Baru, Australia, Brunei, Kanada, Cile, Malaysia, Meksiko, Peru, Singapura, dan Vietnam.

Badenoch mengatakan, lebih dari setengah juta warga Inggris sudah bekerja untuk perusahaan dari negara anggota blok tersebut. “Ini adalah perjanjian yang modern dan ambisius dan keanggotaan kami di blok yang menarik, berkembang, dan berwawasan ke depan ini adalah bukti bahwa pintu Inggris terbuka untuk bisnis," ujarnya Badenoch.

Menteri Ekonomi Jepang Shigeyuki Goto mengatakan, menambahkan Inggris akan memperkuat blok tersebut. "Fakta bahwa ini dilakukan dengan cara mempertahankan standar kesepakatan yang tinggi menjadi preseden yang patut dicontoh untuk aksesi di masa mendatang,” katanya.

Kesepakatan itu muncul saat Inggris mengejar keterlibatan yang lebih besar dengan Indo-Pasifik. Kritikus mengatakan, kesepakatan itu tidak signifikan dibandingkan dengan perdagangan Inggris dengan tetangganya di 27 negara UE.

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan, penambahan Inggris ke CPTPP adalah berita bagus untuk kawasan itu. “Perdagangan tidak hanya menjadi prioritas pemerintah ini, tetapi sangat penting untuk pemulihan ekonomi kita, dan meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian semua warga Selandia Baru,” katanya.

Sejak meninggalkan UE, Inggris juga telah menandatangani perjanjian perdagangan terpisah dengan Australia dan Selandia Baru.

AS bukan bagian dari blok tersebut setelah mantan Presiden Donald Trump menarik diri dari aliansi pendahulunya, Kemitraan Trans-Pasifik. Sedangkan Cina telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan blok tersebut. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement