REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, angka stunting di Kota Bandung mengalami penurunan yang cukup signifikan selama tahun 2022, dari 26 persen menjadi 19 persen, atau sebanyak tujuh persen. Untuk memaksimalkan penekanan angka stunting, Ema meminta seluruh anggota keluarga sebagai elemen terpenting penanganan stunting untuk lebih memaksimalkan perannya.
"Pemkot Bandung terus berupaya mengedukasi masyarakat dengan menyosialisasikan optimalisasi fungsi-fungsi keluarga, penerapan hidup sehat, serta pemenuhan gizi dan nutrisi untuk pencegahan stunting," katanya.
Meski merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki peran yang sangat krusial dalam menjamin kualitas sumber daya manusia, tegasnya. Oleh karena itu, dia menegaskan seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga keharmonisan keluarganya.
"Keluarga menjadi kunci utama meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Jangan pernah menyepelekan harmoni keluarga, karena mampu meningkatkan kualitas SDM," katanya menegaskan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Kaniasari, menyampaikan tema Harganas Tahun 2023, yaitu 'Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju'.
"Ini menyadari peran keluarga sangat penting salah satunya untuk memperhatikan soal stunting. Ini juga potensi generasi saat ini," ujarnya.
"Tujuannya pembangunan keluarga dan meningkatkan kepedulian pencegahan stunting," katanya menambahkan.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Eni Sumarni, mengapresiasi kinerja Pemkot Bandung, khususnya dalam pembentukan keluarga yang sehat sejahtera. Dia juga berharap Pemerintah Kota Bandung dapat terus meningkatkan kinerja dan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat demi mendukung kesejahteraan keluarga.
"Saya bangga melihat kinerja Pemkot Bandung. Semoga Pemkot Bandung mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam mewujudkan keluarga sejahtera," katanya mengharapkan.