REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengurus 39 BUMN dengan ribuan hingga puluhan ribu karyawan di dalamnya tidaklah mudah. Sekelas menteri saja belum tentu cukup untuk mengatasi persoalan di dalamnya. Butuh kewenangan yang lebih tinggi untuk dapat melakukan itu, termasuk berinovasi dalam pengelolaannya.
Begitulah yang dirasakan Erick Thohir ketika dia membagikan pengalamannya mengelola perusahaan plat merah dalam acara Young On Top National Conference (YOTNC) 2023, Sabtu (15/07).
Sejak mengemban amanah sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN salah satu tugas utama yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya adalah memberantas korupsi di dalamnya. Menjadikan BUMN berjalan secara transparan dan akuntabel, tumbuh secara profesional, menyerap tenaga kerja, dan menguatkan ekonomi nasional.
Erick Thohir mengatakan Presiden Jokowi merasa perusahaan-perusahaan BUMN banyak mengalami kerugian dan menjadi beban negara karena maraknya kasus korupsi yang terjadi.