Senin 17 Jul 2023 16:03 WIB

Uni Eropa Gagal Ajak Negara Latin dan Karibia untuk Menjauhi Cina dan Rusia

Negara-negara Uni Eropa, Amerika Latin dan Karibia akan menggelar KTT pertama.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Uni Eropa. Lebih dari 50 pemimpin dari Uni Eropa, Amerika Latin dan Karibia akan mengadakan pertemuan puncak, KTT pertama mereka dalam delapan tahun terakhir pada Senin (17/7/2023).
Foto: Anadolu Agency
Bendera Uni Eropa. Lebih dari 50 pemimpin dari Uni Eropa, Amerika Latin dan Karibia akan mengadakan pertemuan puncak, KTT pertama mereka dalam delapan tahun terakhir pada Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Lebih dari 50 pemimpin dari Uni Eropa, Amerika Latin dan Karibia akan mengadakan pertemuan puncak, KTT pertama mereka dalam delapan tahun terakhir pada Senin (17/7/2023). Upaya Uni Eropa menambah sekutu-sekutu politik dan kekuatan ekonomi baru agar lebih banyak negara menjauhi Cina dan Rusia ini, sepertinya tak berjalan mulus, karena beberapa negara Amerika latin dan Karibia, masih menyimpan luka lama sejarah perbudakan era kolonial.

Pada KTT EU-CELAC (Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibia) selama dua hari negara Latin dan Karibia bersama Uni Eropa berkumpul di Brussels. Kedua belah pihak diperkirakan sangat ingin menjalin kemitraan ekonomi, namun diskusi yang rumit mengenai invasi Rusia ke Ukraina dan peran Eropa dalam perdagangan budak dapat mempersulit pembicaraan tersebut.

Baca Juga

Terlepas dari hasilnya, para pejabat mengatakan pertemuan itu sendiri menandai sebuah langkah menuju hubungan yang lebih kuat. "Isu yang paling penting dari pertemuan ini adalah pertemuan itu sendiri," kata Wakil Menteri Argentina untuk urusan Amerika Latin dan Karibia, Gustavo Martinez Pandiani, kepada sekelompok kecil wartawan di Brussels.

"Setelah delapan tahun, kami dapat terhubung kembali," katanya.

Uni Eropa telah mengatakan bahwa mereka menginginkan sebuah deklarasi bersama yang mengutuk Rusia, tetapi mereka tahu bahwa hal ini akan sulit dicapai. Sementara sebagian besar negara CELAC mendukung resolusi PBB pada bulan Februari yang menuntut penarikan pasukan Rusia segera, tetapi Nikaragua memberikan suara menentang dan Bolivia, Kuba, dan El Salvador abstain.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah menempatkan dirinya sebagai perantara perdamaian yang netral dan potensial. Uni Eropa telah memutuskan hubungan dengan Rusia, yang hingga perang Ukraina dimulai pada Februari tahun lalu, merupakan pemasok gas terbesar di blok tersebut.

Uni Eropa juga ingin mengurangi ketergantungannya pada Cina dan membangun aliansi dengan mitra yang dapat diandalkan. Tujuannya untuk membuka lebih banyak pasar perdagangan dan untuk mengamankan mineral yang penting untuk kendaraan listrik dan transisi yang lebih luas ke ekonomi rendah karbon, sebuah rantai suplai yang didominasi oleh Cina.

Uni Eropa telah mengakui bahwa mereka terkadang mengabaikan mitra-mitra Amerika Latin mereka, karena peran Cina di wilayah tersebut telah meningkat. Tetapi negara kunci Eropa ingin memastikan KTT reguler Uni Eropa-CELAC dapat memberikan keseimbangan terhadap Beijing.

Semua 60 pemimpin diundang ke pembicaraan di Brussels, tetapi presiden El Salvador, Meksiko, Peru dan Venezuela termasuk di antara mereka yang tidak akan datang. Meskipun tertarik dengan investasi Uni Eropa, para mitra CELAC umumnya menginginkan manfaat ekonomi dari pemrosesan dan produksi baterai lithium atau kendaraan listrik, daripada keuntungan yang lebih kecil dari pengiriman mineral untuk diproses di tempat lain.

Uni Eropa terus maju dengan perjanjian perdagangan dengan Chili, produsen tembaga terbesar di dunia dan produsen lithium terbesar kedua di dunia. Dan para pejabat mengatakan bahwa perjanjian tersebut dapat mulai berlaku tahun depan.

Uni Eropa juga berusaha membuka kesepakatan perdagangan yang dicapai dengan Meksiko pada tahun 2018 dan dengan blok Mercosur yang terdiri dari Argentina, Brazil, Paraguay, dan Uruguay pada tahun 2019. Meskipun para pejabat telah meremehkan ekspektasi akan adanya terobosan apa pun selama KTT ini.

Uni Eropa dan Argentina akan menandatangani nota kesepahaman mengenai kerja sama energi sebelum KTT dimulai. Uni Eropa juga dapat menawarkan rincian tentang rencana untuk menginvestasikan 10 miliar euro (11,2 miliar dolar AS) dalam proyek-proyek infrastruktur CELAC, sebagai bagian dari inisiatif Global Gateway.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement